Bentrok Cikeusik
Polisi Terkesan Biarkan Jemaah Ahmadiyah Diserang
Aktivis Human Right Working Groupmenegaskan peristiwa Cikeusik bukan dipicu oleh 17 Jemaah Ahmadiyah melainkan penyerangan berencana.
Penulis:
Iwan Taunuzi
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Human Right Working Group, Khoirul Anam menegaskan peristiwa Cikeusik bukan dipicu oleh 17 Jemaah Ahmadiyah melainkan sebuah penyerangan berencana dari warga.
Hal itu terlihat dari video amatir yang didapat oleh salah satu jemaah Ahmadiyah, Arif yang berhasil merekam kejadian tersebut untuk diinformasikan kepada Kapolri di Mabes Polri.
"Dalam video rekaman itu terlihat dua mobil Dalmas yanga berisi dua pleton anggota Kepolisian tidak dilengkapi dengan peralatan yang memadai," ujar nya di kantor Komnas HAM, Jumat (11/2/2011).
Eskalasi massa yang mulai bergerak pada saat itu, ternyata tidak dihadang oleh pihak Kepolisian. Justru Polisi malah menghilang.
"Nah informasi itu yang selama ini di gantun oleh A untuk memberikan keterangan dengan bukti rekaman untuk meluruskan fakta yang terjadi," ujarnya.
Arif, adalah perekam serangan jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten pada Minggu (6/2/ 2011) lalu. Ia merupakan seorang jemaat Ahmadiyah.
Arif mengaku sebagai wartawan selama proses pengambilan gambar yang memperlihatkan jelas kejadian sebelum penyerangan sampai aksi massa berakhir.
Arif juga leluasa merekam peristiwa itu dari berbagai sudut. Bahkan, di tengah kondisi yang sangat berbahaya itu, Arif berada dalam kondisi aman. Sebab itu lah Arief tidak menjadi sasaran massa yang mengamuk.
Sebelumnaya Arief akan memberikan testimoni atau penjelasan mengenai kegiatan perekaman video di Kantor Komnas HAM itu. Namuan demi kemanan Arif gagal amemeberikkan keterangan dan rencananya akan memberikan keterangan kepada polisi.
Komnas HAM sudah berkoordinasi dengan Mabes Polri agar Arif membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP).