Bom Bunuh Diri Cirebon
Prestasi Syarif di SMP Biasa Saja
Duduk di Sekolah Menengah Pertama Taman Siswa, Cirebon, Muchamad Syarif bukanlah sosok yang menonjol. Kendati begitu, Syarif tergolong
Penulis:
Y Gustaman
Editor:
Johnson Simanjuntak

"Kalau dulu ada rangking, Syarif itu enggak masuk 10 besar. Dia itu berada di tingkat menengah ke bawah intelejensianya," ujar Nyi Dhiniwati, guru yang pernah mengajar Syarif dari kelas satu sampai tiga, saat ditemui di sekolahnya, Selasa (18/4/2011).
Kendati sudah duduk di bangku SMP, Syarif kurang dewasa di banding teman-teman lainnya. Di saat teman-temannya istirahat, Syarif menyendiri dan memilih bermain dengan mainan bawaannya di dalam kelas. Pergaulannya dengan teman-teman biasa saja.
"Dia suka bawa mainan ke kelas. Dia sendiri. Karena ada mainan itu. Mobil-mobilan sama pistol-pistolan kecil dari besi. Udah bawa korek api berbentuk pistol," ujar guru lainnya Ki Ali Bassa, Kepala Sekolah SMP Taman Siswa yang saat itu menjadi Pembina OSIS.
Mabes Polri, kemarin memastikan Syarif terbukti pelaku peledakan bom bunuh diri. Ia tewas karena bom yang dibawanya. Sebanyak 30 orang jatuh luka dari berat, ringan dan sedang. Salah satu korban adalah Kapolresta AKBP Herukoco. Dari tubuhnya, ditemukan tak kurang 50 serpihan bom.