Gunung Soputan Meletus
Tiga Gunung Berapi di Sulawesi Utara Berstatus Siaga
Namun jika satu gunung berapi meletus, maka tidak akan memengaruhi aktivitas gunung lainnya
Editor:
Yudie Thirzano
Laporan Wartawan Tribun Manado Herviansyah
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Pemantau Gunung Berapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi (PVMBG) Bandung Suadi Juhara mengatakan saat ini tiga gunung berapi yang aktif di Sulawesi Utara (Sulut) antara lain Soputan, Lokon dan Karangetang berstatus siaga. Status tersebut diberikan karena berdasarkan hasil pantauan terjadi aktivitas pada dapur magmanya.
"Ketiga gunung berapi di Sulut saat berstatus siaga, untuk itu saat ini kami terus melakukan pemantauan terhadap gunung api tersebut," kata Juhara, Senin (4/7/2011).
Juhara menambahkan meskipun Sulut masuk ke dalam ring of fire yang ada di dunia ini, namun jika satu gunung berapi meletus, maka tidak akan memengaruhi aktivitas gunung lainnya, seperti Soputan dan Lokon. Hal itu karena meskipun kedua gunung tersebut mempunyai saluran magma yang sama, namun satu dengan yang lainnya memiliki dapur magma yang berbeda.
Sehingga saat ini aktivitas yang meningkat dari Gunung Soputan, tidak berpengaruh kepada Gunung Lokon. Oleh karena masyarakat di sekitar Lokon tidak perlu cemas, namun tetap waspada.
Begitu pula dengan adanya gempa bumi yang baru-baru ini terjadi di Gorontalo, tidak akan memengaruhi aktifitas berapi di Sulut. Sebab lokasi gempa tersebut berjauhan dari gunung api yang ada di Sulut. Meskipun gempa bumi dapat memengaruhi aktivitas gunung berapi, namun hal itu kecil sekali bisa terjadi. Itupun dapat terjadi jika memang gempa bumi mengenai dapur magma.
Sedangkan untuk berapa kekuatan Lokon jika terjadi letusan hal itu tidak dapat dihitung besarnya energi yang keluar. Sebab aktifitas Gunung berapi meningkat hanya dapat dihitung dari kekuatan dan jumlah gempa yang dihasilkan akibat pergerakan magma di dalam.
Bisa saja Gunung Lokon mengalami letusan dasyat jika puncaknya tertutup lava, sehingga uap dari dapur magma tidak dapat keluar, namun demikian gunung tersebut bersifat terbuka, sehingga energi dari dalam sedikit demi sedikit keluar. "Hal itulah yang mengurangi akan terjadinya gempa dasyat," katanya.