Mudik Lebaran 2011
Pembius Juga Incar Penumpang KA
Tak hanya di bus dan angkutan kota atau antarkota, para penumpang kereta api pun tak luput dari kejahatan jenis ini
Editor:
Yudie Thirzano

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kejahatan dengan pembiusan merupakan modus paling aman bagi penjahat. Jarang sekali pelaku tertangkap. Namun, korban terus berjatuhan.
Ini karena umumnya pembiusan dilakukan pada saat kendaraan sedang melaju. Begitu berhasil mempedayai korban, pelaku langsung turun di tengah jalan. Demikian pula, rata-rata korban baru sadar setelah pelaku pergi.
Tak hanya di bus dan angkutan kota atau antarkota, para penumpang kereta api pun tak luput dari kejahatan jenis ini. Senin (8/8/2011), misalnya, penumpang KA Logawa jurusan Jember-Surabaya-Purwokerto juga menjadi korban pembiusan lewat asap rokok yang diduga mengandung kecubung. Ny Ratnaningsih (42) warga Jl Masjid, Panarukan, Situbondo, Jatim, langsung linglung setelah diembusi asap rokok oleh penumpang di depannya.
Perempuan yang bersama anaknya yang masih berusia 3,5 tahun itu dalam perjalanan menuju Banyumas. Setelah dibius, ia kehilangan tas berisi paspor, KTP, ATM, uang tunai Rp 1,4 juta, dan ponsel Nokia N73. Korban sadar dikerjai saat turun di stasiun Kroya. Peristiwa serupa juga terjadi Kamis (4/8), saat seorang penumpang KA Logawa bernama Susi Nurani (31) warga Dongko, Trenggalek, Jatim dibius di KA Logawa jurusan Surabaya - Purwokerto.
Terkait kerawanan pembiusan di KA, Manajer Humas Daop VIII Sri Winarto menyatakan, pernah ada penumpang KA ekonomi dari Jakarta yang saat itu berhenti di Stasiun Pasar Turi. “Pernah satu kali kejadian sekitar awal 2011,” kata Sri Winarto, Minggu (21/8/2011).
Petugas, katanya, curiga saat melihat korban tidur di kereta yang sudah lama berhenti. Petugas baru mengetahui jika penumpang ini adalah korban pembiusan lantaran saat bangun korban linglung.