8 Sekolah di Yogyakarta Jadi Model Penerapan PAI Berbasis Afeksi
Delapan sekolah di Kota Yogyakarta mulai tingkat SD - SMA menjadi model dalam penerapan Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis afeksi
Editor:
Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribun Jogja,Muh Fatoni
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Delapan sekolah di Kota Yogyakarta mulai tingkat SD hingga SMA menjadi model dalam penerapan Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis afeksi. Kedelapan sekolah tersebut adalah SMA Negeri 3, SMA Negeri 5, SMA Negeri 8, SMP Negeri 8, SMP Negeri 9, SMP Negeri 10, SD Negeri Giwangan dan SD Negeri Glagah.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Yogya, Edy Heri Suasana, mengatakan kedelapan sekolah tersebut akan menjadi percontohan bagi sekolah lain di Kota Yogya dalam menerapkan pembelajaran PAI berbasis afeksi.
"Awalnya hanya ada tiga sekolah yang menerapkan PAI berbasis afeksi yaitu SD Giwangan, SMP Negeri 9 dan SMA Negeri 5. Kemudian dilanjutkan ke lima sekolah lainnya pada 2010," kata Edy kepada Tribun Jogja.
Ia menambahkan, pada tahun 2011 seluruh sekolah di Kota Yogya dari jenjang SD sampai SMA dan sederajat telah menerapkan Pendidikan Agama Islam berbasis afeksi. Menurutnya, melalui pendidikan agama berbasis afeksi, siswa tidak hanya akan diberi materi pelajaran yang bersifat kognitif, tetapi juga menyentuh afeksi siswa yang bisa menumbuhkan kesadaran baru bagi mereka.
Kesadaran baru yang diharapkan tumbuh di dalam diri siswa melalui model pendidikan agama tersebut adalah budi pekerti yang baik dan kepribadian mulia. Selain itu, diharapkan siswa juga akan memiliki keterampilan dalam mengamalkan ajaran agama sesuai kepercayaan dan keyakinannya masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat.
Ia menilai, banyaknya tawuran yang melibatkan pelajar serta vandalisme yang dilakukan siswa selama ini mungkin disebabkan oleh pendidikan agama yang masih bersifat kognitif. Dengan demikian, ia memandang perlunya menyelenggarakan konsep pendidikan agama berbasis afektif.
"Pendidikan berbasis afeksi tersebut memang masih diberlakukan untuk Pendidikan Agama Islam, karena pedoman dan instrumen pembelajarannya sudah lengkap," terangnya.
Disdik kota Yogya juga berencana melakukan pemantapan program pendidikan berbasis afektif untuk diterapkan pada pendidikan agama yang lain. Pada 2012 hingga 2016 mendatang, Disdik Kota Yogya akan membahas hal tersebut bersama dengan pihak-pihak yang terkait.
"Harapannya pada 2016 seluruh pendidikan agama sudah akan diajarkan dengan berbasis afeksi," kata mantan kepala Taman Pintar Yogyakarta.