Umat Muslim Manado Rayakan Maulid Nabi Muhammad SAW
"Yaa Rasullullah. Yaa Habibullah," Kalimat ini menggema di Lapangan Sparta Tikala, Sabtu (4/2) malam dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - "Yaa Rasullullah. Yaa Habibullah," Kalimat ini menggema di Lapangan Sparta Tikala, Sabtu (4/2/2012) malam dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Masyarakat muslim Kota Manado dan sekitarnya menyemut, bersatu menjunjung tinggi Nabi Muhammad SAW.
Berciri khas pakaian putih, jemaah menutupi hampir setengah lapangan hijau. Meski ada yang duduk beralaskan koran dan sajadah, tak mengurangi kekhusyukan mereka. Selawat nabi yang terucap dari jemaah, menjadi simbol semangat malam Maulid kala itu.
Ketua Panitia Ali al Hasni menjelaskan, acara Maulid ini adalah yang pertama kali dirayakan terpusat di Lapangan Sparta Tikala.
"Rencananya kami akan menggelar tiap tahunnya. Jadi agenda rutin tahunan, mohon maaf bila acara sekarang masih banyak yang kurang. Ke depan kita akan perbaiki," katanya.
Menurutnya, gelaran ini memiliki tujuan penting, sebagai ungkapan kecintaan umat Islam kepada sang Nabi Muhammad SAW. "Kita budayakan Maulid ini agar kita tidak melupakannya," ujar Ali.
Acara Maulid yang bertema Cinta Rasullah dan Doa Selamat untuk Bangsa dihadiri Sekertaris Provinsi Sulawesi Utara Rahmat Mokodongan.
Dalam sambutannya, dia menyatakan momen Maulid adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh perubahan dunia, pembawa rahmat bagi seluruh alam semesta.
"Mari kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Kita jadikan Muhammad suri tauladan dalam kehidupan," tegasnya.
Dalam perjalanan kehidupan, umat Islam harus memiliki tujuan kebaikan bagi semua makhluk dengan tidak melupakan harmonisasi kehidupan antarumat beragama. "Mari kita tetap jaga hubungan baik kita dengan umat agama lain," tuturnya. (*)
Wahab Abdul Gafur, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Manado menuturkan, kembali kepada Allah dan Rasul maka negara Indonesa akan aman dan tentram. "Kita contoh Nabi, diutus oleh Allah untuk membawa rahmatan lil alamin," tuturnya.
Acara ini digelar oleh Majelis Jaisatul Itsnain dan menghadirkan Ustaz Muhammad Fikri Thoriq dari Jakarta dan ustaz Yaser Bin Salim Bachmid dari Manado. (*)