Sabtu, 13 September 2025

Adnan Tewas Akibat Longsor di Majene

Adnan (50), warga Sulawesi Barat tewas dalam bencana tanah longsor di jalur perlintasan Majene-Mamuju, Sulawesi Barat yang terjadi, Senin

Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Adnan (50), warga Sulawesi Barat tewas dalam bencana tanah longsor di jalur perlintasan Majene-Mamuju, Sulawesi Barat yang terjadi, Senin (23/4/2012) kemarin.

Peristiwa naas ini terjadi sekitar pukul 18.30 Wita di Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene.

Adnan yang merupakan salah seorang pengendara mobil meninggal dunia setelah terjebak dan tertimbun longsor tanah bercampur batu itu selama kurun waktu 10 jam.

Pria paruh baya ini berhasil dievakuasi sekitar pukul 03.00 Wita, Selasa (24/4/2012) dini hari tadi, oleh Tim SAR PMI bekerjasama dengan aparat Kepolisian dan TNI setempat.

“Hanya satu orang yang meninggal dalam kejadian itu, namun korban luka-luka berjumlah kurang lebih 10 orang,” kata Wakil Ketua III DPRD Sulbar, Arifin Nurdin kepada Tribun Timur petang tadi. Arifin mengaku terjun langsung bersama warga setempat meninjau lokasi kejadian.

Selain menelan korban jiwa dan korban luka dalam peristiwa itu, empat unit mobil berbagai jenis seperti dua Suzuki APV termasuk yang dikendarai korban, satu mobil tangki pengangkut BBM serta satu mobil pick up jenis Grand Max dan 2 unit sepeda motor ikut mengalami kerusakan setelah tertimpa reruntuhan tanah bercampur batu setinggi tiga meter lebih dari ketinggian bukit 20 meter.

Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Timur, longsor tersebut terjadi setelah Kota Majene dan sekitarnya diguyur hujan deras termasuk di daerah Tubo, Sendana. Sehingga kondisi perbukitan yang tengah dikikis untuk perluasan jalan Trans Sulselbar itu longsor.

“Bukit itu kan sekarang tengah dikerjakan untuk tujuan perluasan jalan, namun karena tanah di sekitar itu labil apalagi diguyur hujan. Makanya mudah longsor,” terang mantan calon Bupati Majene ini.

Meski longsor, arus kendaraan lalu lintas dari arah Polman, Majene menuju Mamuju Sulbar itu mulai lancar, setelah warga setempat dibantu aparat polisi dan TNI dan Dinas Perhubungan melakukan pembersihan reruntuhan tanah dan batu.

“Alhamdulillah arus lalu lintas sudah mulai lancar lagi, namun kami tetap mengimbau agar warga tetap berhati-hati melintasi daerah rawan longsor itu,” tambah Kasat Lantas Polres Majene, AKP Syahruddin saat dikonfirmasi melalui telapon selulernya, petang tadi.

Terjadinya longsor itu dibenarkan salah seorang warga setempat bernama Mukhtar yang sempat melintasi jalur trans Sulselbar ini. “Tiba-tiba bukit itu runtuh. Untungnya warga lain masih bisa berhasil dari maut. Meski ada korban serius dalam kejadian itu,” ujarnya.

Arifin Nurdin mengkhawatirkan terjadinya longsor susulan jika pihak kontraktor dan pihak Balai Besar Jalan dan Jembatan Sulselbar tidak segera melakukan pembenahan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang serupa.

“Ini menyangkut soal teknis. Jadi pihak Dinas Perhubungan dan Balai Besar Jalan jembatan Sulselbar dan khususnya pihak kontraktor harus bertanggungjawab dalam kejadian yang menelan korban itu,” tegas politisi asal Kabupaten Majene ini.

Ia pun menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melaporkan kejadian ini ke Komisi III DPRD Sulbar untuk kemudian memanggil kontraktor pekerjaan perluasan jalan tersebut.

“Kami berencana akan melakukan hearing dengan pihak kontraktor dan Balai Besar jalan jembatan dan juga Dinas Perhubungan untuk membahas kejadian tersebut. Apakah memang ada kejanggalan dalam proses pekerjaan atau tidak,” tandasnya, meminta agar pemerintah setempat dapat memberikan santunan terhadap para korban longsor tersebut.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan