'Tolong Maman Bu'
Kecelakaan di Jalan Raya Bandung-Cirebon, tepatnya di Tomo, Kabupaten Sumedang, membawa duka bagi jajaran
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ida Romlah
TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Kecelakaan di Jalan Raya Bandung-Cirebon, tepatnya di Tomo, Kabupaten Sumedang, membawa duka bagi jajaran Kepolisian Resor Majalengka. Tiga anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Majalengka, yakni Ajun Komisaris Maman B Jiji, Brigadir Dua Asep Yoga dan Inspektur Dua Kadi Kuswanto menjadi korbannya.
Ketika kejadian, ketiga anggota polisi itu dalam perjalanan dari Bandung menuju Majalengka. Mereka menaiki mobil dinas Kepolisian Resor Majalengka dengan dikemudikan oleh Brigadir Dua Asep Yoga.
Kepala Kepolisian Resor Majalengka, Ajun Komisaris Besar Lena Suhayati, mengatakan, ia langsung kaget begitu mendapat telepon dari salah satu korban, yakni Maman B Jiji. Pria yang menjabat Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Majalengka itu menghubungi Lena beberapa saat setelah kecelakaan.
"Pak Maman nelepon saya, saya jawab tapi tak ada jawaban dari dia. Saya hanya dengar sirene via telepon, dan langsung bertanya-tanya ini ada apa," ujar Lena kepada Tribun, menceritakan awal mula dia mendapat kabar tiga anak buahnya kecelakaan, Selasa (19/6/2012).
Karena tidak ada jawaban, Lena pun akhirnya mengirim pesan singkat ke nomor Maman. Setelah itu, barulah Maman menelepon balik dirinya. "Pak Maman nelepon saya sambil menangis. Katanya, tolong Maman, Bu!" kata Lena.
Mendapat telepon seperti itu, Lena pun langsung mengambil kendaraan dan menyusuri jalan ke arah Kadipaten. Setelah mendapat info jelas bahwa anggotanya dilarikan ke RSUD Cideres, barulah Lena mendatangi rumah sakit tersebut.
Lena mengatakan, kondisi Maman hanya terluka di kepala akibat terkena pecahan kaca. Anggota lain, Asep Yoga dan Kadi, luka berat. Asep Yoga terluka di tangan, dan Kadi luka di kepala sehingga harus dijahit dari ubun-ubun sampai dahi dan ubun-ubun ke kanan. Kadi kemudian dirujuk ke RS Sumber Waras, tapi meninggal dalam perjalanan.
"Yang paling parah memang Pak Kadi. Makanya ketika dibawa ke rumah sakit Pak Kadi dan Pak Maman dulu, baru terakhir Asep," ujar Lena.
Baca juga: