Bayi Kembar Tiga Dilahirkan Selamat
Saat itu juga saya dibawa ke bidan desa yang masih bertetangga. Pada pukul 18.30 wib bayi pertama
TRIBUNNEWS.COM,NGANJUK- Tidak merasa ada firasat apapun, Ides Pursita (31) warga dusun Pilangbangu desa Girirejo kecamatan Bagor melahirkan bayi kembar tiga.
Dimana tiga bayi kembar yang kesemuanya perempuan tersebut masing-masing bernama Najwa berat 1,5 kilogram, Jahwa seberat 1,6 kilogram, dan Jelita seberat 1,5 kilogram tersebut dilahirkan secara normal dengan pertolongan bidan desa dan kini masih dirawat dalam inkibator di RSUD Nganjuk, Kamis (5/7/2012).
Menurut Ides, ketiga bayi kembar yang dilahirkan tersebut sebetulnya usia kandunganya belum genap 9 bulan atau kandungan masih usia 8 bulan. Hanya saja pada hari Rabu (4/7) malam mendadak ia mengeluarkan air ketuban.
"Saat itu juga saya dibawa ke bidan desa yang masih bertetangga. Pada pukul 18.30 wib bayi pertama keluar dan disusul bayi kedua dan ketiga dengan jarak waktu keluar masing-masing 30 menitan," kata Ides yang juga masih menjalani perawatan di RSUD Nganjuk.
Bayi kembar tiga itu sendiri menurut suami Ides, Suyanto, merupakan anak keduanya. Ini setelah anak pertama kini telah berusia 12 tahun. Dan rencananya, tiga anak kembarnya itu akan diasuh sendiri. Karena dirinya yakin meski hanya sebagai petani akan mampu merawat dan membesarkan ketiganya.
"Kelahiran tiga anak kembar saya ini kami rasa sebagai berkah dari Allah SWT, maka dari itu akan kami besarkan sendiri," kata Suyanto.
Disamping itu, ungkap Suyanto, kembar tiga yang dilahirkan isterinya itu kemungkinan juga berkah dari minum air zam-zam yang didapat dari saudaranya sepulang menunaikan ibadah haji di tanah suci.
Sementara perawat ruang bayi RSUD Nganjuk, Dian Sulistyorini mengatakan, kondisi tiga bayi kembar sehat dan normal semua. Akan tetapi karena kondisinya masih lemah ketiganya dimasukkan inkubator dengan masih dibantu oksigen dan peralayan Sonde untuk hisapan makan di mulut.
"Yang jelas ketiganya sangat sehat dan tangisanya cukuk kuat. Jadi ketiga bayi kembar itu tidak perlu dilakukan rujukan ke surabaya," tutur Dian.