Dukun Cilik Ponari Tak Lulus SD
Dengan seragam atas putih, bawah merah, Ponari memasuki ruang kelas begitu tiba di sekolah.
Editor:
Rachmat Hidayat
Mulai dari lantai, bangku, hingga kaca jendela kelas.
"Saya masuk sekolah lagi, mengulang kelas VI lagi," kata Ponari singkat, Senin (6/9/2012).
Ketika disinggung tentang batu 'petir’ miliknya, anak dari pasangan Khamsin dan Mukaromah ini hanya menggeleng-menggelengkan kepala.
Padahal, tiga tahun lalu, batu keramat berwarna cokelat sebesar kepalan tangan bayi itu menyedot puluhan ribu pengunjung untuk meminta penyembuhan.
Bahkan akibat berdesakan, tiga pasien dinyatakan meninggal.
Namun seiring laju waktu, pasien dukun cilik itu mulai menyusut.
SURYA.