Rabu, 27 Agustus 2025

Massa Demo Bank Aceh Kutacane

mendemo Kantor Bank Aceh Cabang Kutacane.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Massa Demo Bank Aceh Kutacane
Serambi Indonesia
Ratusan massa yang tergabung dalam Front Masyarakat Bersatu (FMB) Aceh Tenggara, Senin (30/7/2012) mendemo Kantor Bank Aceh Cabang Kutacane

TRIBUNNEWS.COM KUTACANE - Ratusan massa yang tergabung dalam Front Masyarakat Bersatu (FMB) Aceh Tenggara, Senin (30/7/2012) mendemo Kantor Bank Aceh Cabang Kutacane. Mereka mempertanyakan pinjaman kredit Pemkab Agara sebesar Rp 22 miliar. Kedatangan Demonstran disambut Pimpinan Bank Aceh Cabang Kutacane, Armada.

Demostran yang membawa sound system dalam mobil pikap saat longmarch dari pelataran parkir Stadion Haji Syahadat atau sekitar 50 meter dari Bank Aceh Cabang Kutacane itu, mengusung berbagai poster. Di antranya berisi, meminta Direksi Bank Aceh, Pimpinan Bank Aceh Kutacane dicopot karena disinyalir berkoalisi dengan Pemkab Agara.

Koordinator aksi, Kasri Selian dalam orasinya mengatakan, Bank Aceh dinilai telah membohongi dan membodohi rakyat miskin karena memberikan pinjaman Rp 22 miliar untuk membayarkan gaji 13 PNS. “Kenapa mereka dengan mudah memberikan pinjaman tanpa melakukan prosedur dan aturan yang jelas,” tanyanya.

Dia mengungkapkan jabatan pasangan Bupati /Wakil Bupati Agara berakhir hingga 1 September 2012, tetapi kredit tarik longgar itu akan selesai pada Januari tahun 2013. “Bank Aceh kerap tidak adil. Kalau untuk pejabat Pemkab Agara cepat diberikan, tetapi kalau untuk masyarakat berbelit-belit, bahkan tidak diberikan,” tambahnya.

Sementara, Pimpinan Bank Aceh Cabang Kutacane, Armada, di hadapan demonstran mengatakan bank dilarang memberikan keterangan apapun terhadap nasabahnya berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998. “Jika memang mau kejelasan, silakan langsung tanyakan kepada Pemkab Agara atau Komisaris atau Direksi Bank Aceh,” jelasnya.

Mendengar hal itu, massa semakin marah seusai mendengar penjelasan tersebut, termasuk tiadk bersedia memberikan hasil sidang plena DPRK Agara tentang pinjaman tersebut. Para demonstran ini menilai, adanya permainan dan terkesan ada yang mendapat keuntungan dari pinjaman tersebut.

Kemudian, Kasri meminta Armada untuk menghadirkan Direksi Bank Aceh, Islamuddin ke Agara untuk mempertanggungjawabkan kebijakan yang telah dilakukannya. Menanggapi permintaan itu, perwakilan demonstran, Salman, masuk ke ruangan kerja dan Armada langsung melakukan komunikasi dengan Islamuddin.

Sekitar 30 menit kemudian, Salman keluar dan menjelaskan kepada rekan-rekannya, bahwa Direksi PT Bank Aceh, Islamuddin, akan datang ke Agara untuk menjelaskan pinjaman Rp 22 miliar tersebut. Namun, waktunya belum dapat ditentukan. Sedangkan transaksi perbankan, termasuk jalanan macet, kembali normal setelah demonstran bubar pada siang hari.(as)

Berita  Terkait :

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan