Minggu, 24 Agustus 2025

Harga Rumput Laut Anjlok, DKP Tembus ke Pabrik

Dinas Kelautan dan Perikanan Nunukan berupaya membantu petani rumput laut mendapatkan harga yang lebih tinggi ditengah

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Harga Rumput Laut Anjlok, DKP Tembus ke Pabrik
Kontan
Rumput laut

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN,- Dinas Kelautan dan Perikanan Nunukan berupaya membantu petani rumput laut mendapatkan harga yang lebih tinggi ditengah lesunya harga jual rumput laut. DKP Nunukan menembus dua pabrik masing-masing di Surabaya dan Jakarta, untuk mendapatkan harga rumput laut yang baik. Hasilnya, kini petani sudah bisa sedikit bernafas lega. Sebelumnya ditingkat pengumpul di Nunukan, para petani hanya mendapatkan harga rumput laut sebesar Rp4.000 perkilogramnya.

Dalam keterangan persnya Kepala DKP Nunukan Supriyanto didampingi Juru Bicara Pemkab Nunukan Hasan Basri dan Kabid Budidaya Perikanan DKP Nunukan Suaedi menyebutkan, dengan difasilitasi Pemkab Nunukan, 95 kepala keluarga petani rumput laut dari tujuh kelompok yang tergabung Gabungan Kelompok Perikanan (Gapokkan) Mamolo telah menandatangani kontrak dengan dua perusahaan masing-masing PT Asia Sejahtera Mina Surabaya yang memberikan harga Rp7.200 perkilogram dan PT Gumindo Pekrasa Industri Jakarta yang memberikan harga Rp8.200 perkilogramnya.

Para petani juga disyaratkan untuk mengirimkan rumput laut dengan kandungan iar maksimal 33 persen dan tingkat kebersihan minimal 1 persen kotoran.

Kontrak ini berlaku selama 30 hari, setelah itu akan dilakukan kontrak baru dengan harga rumput laut yang terus menyesuaikan harga pasar.

“Ini bergerak terus, dan setiap kontak kita ikuti terus,” kata
Dalam kontrak itu, pihak perusahaan memberikan kebebasan para petani mengirimkan rumput laut dalam jumlah besar tak terbatas.

Dari kerjasama yang sudah dijalin ini, Gapokkan Mamolo telah mengirimkan dua kontainer rumput laut masing-masing seberat 12 ton kepada dua perusahaan dimaksud. Setelah dikurangi biaya operasional dan pengiriman, kini para petani tersebut bisa mendapatkan harga sebesar Rp6.000 hingga Rp6.100 perkilogramnya.

Berdasarkan perhitungan dari Universitas mulawarman, biaya produksi yang dikeluarkan petani rumput laut ini mencapai Rp4.500 perkilogramnya. Sementara berdasarkan pengalaman masyarakat, biaya produksi yang mereka keluarkan mencapai RpRp.5.000. Setiap petani dapat memanen rumput laut dalam waktu 45 hari sekali dengan produksi minimal 1 ton.

Supriyanto mengatakan, Kabupaten Nunukan merupakan produsen terbesar rumput laut di Kalimantan Timur. Dalam sebulan Kabupaten Nunukan bisa menghasilkan 600 ton rumput laut kering.
“Cuma ini karena harga turun, tentu masyarakat juga mengurangi produksi. kalau harga bagus naik lagi,” ujarnya.

Ia mengatakan, kegiatan rumput laut di Nunukan dimulai sekitar 2008. Secara teori sebenarnya tidak pernah terbayangkan budidaya rumput laut bisa dilaksanakan di Nunukan. Budidaya rumput laut menghendaki air yang jernih, sementara air laut di Nunukan kurang jernih. Namun saat masyarakat mencoba ternyata dapat berhasil. Dengan harga yang masih tinggi saat itu, tugas DKP Nunukan juga ringan.

“Karena bagus, dinas langsung menyambut. Kita adakan pelatihan, masyarakat menyambut harga juga sangat bagus. Harga tinggi, sehingga masyarakat berbondong-bondong membudidayakan rumput laut. Kegiatan itu dilakukan saat kegiatan masyarakat seperti illegal logging dan pakaian bekas sudah tidak ada. Rumput laut muncul, semua lari ke sana bahkan dari sektor lain ditinggalkan karena semua ke rumput laut,” ujarnya.

Baca Juga  :

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan