Densus Tangkap Terduga Teroris
Mawan Itu Orangnya Humoris Kok Dibilang Teroris?
Orang-orang terdekat yang mengenal MK alias Mawan Kurniawan (27), terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Anti Teror sebagai sosok
Editor:
Dewi Agustina

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Orang-orang terdekat yang mengenal MK alias Mawan Kurniawan (27), terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Anti Teror sebagai sosok yang humoris. Tak ada yang menyangka atas dugaan keterlibatan MK dalam jaringan teroris.
Di kediamannya, di kawasan Cluster Pawenang, Arcamanik, MK dikenal sebagai pribadi yang ramah dan pandai bergaul. Bahkan, kerap memberi oleh-oleh, kue atau makanan ringan untuk penjaga keamanan yang lokasi posnya hanya berjarak beberapa meter saja dari rumahnya.
"Ya, ketimbang penghuni lain. Dia (MK) paling baik lah. Ramah. Suka ngasih kue kalau kita lagi jaga. Enggak kelihatan macam-macam, apalagi dibilang teroris. Dia humoris," kata Aceng, salah seorang penjaga dari 3 penjaga di cluster berharga ratusan juta itu.
Keterangan Aceng diperkuat oleh Ade Jauhari (37), Sekretaris Forum Warga Cluster Pawenang.
Terakhir, warga termasuk Ade bertemu MK pada acara halal bihalal, Minggu (26/8/2012) lalu. MK sebagai warga baru berkesempatan memperkenalkan diri, istri, dan anaknya.
Warga tak ada yang menyangka sedikit pun kalau MK didapuk sebagai terduga teroris. MK menempati rumah Type 45 seharga sekitar Rp 300 juta lebih. Di lokasi tersebut, terdiri sekitar 92 unit dan hanya 3 type, yaitu type 27, 36 dan 45. Di garasi rumah MK terparkir mobil Nissan March hitam bernopol D 1288 PE, terlihat masih baru dan ditutup kain.
Warga tak melihat hal-hal yang mencurigakan atau aneh dari perilaku MK. Kesehariannya sederhana dan gaya berpakaiannya pun layaknya orang kantoran biasa.
"Dia (MK) baru tiga bulan di komplek ini, tapi sudah sering terlibat dalam kegiatan di lingkungan kita ini. Kalau kita lagi ngumpul, dia suka ikutan. Berbaur. Meskipun baru pulang kantor. Humoris orangnya," kata Ade.
Ifan, salah seorang rekan kerja MK mengaku tak habis pikir kalau temannya menjadi terduga teroris. Selain ceplas-ceplos, spontan, kritis, MK dianggapnya tak pernah membicarakan sesuatu yang sensitif, semisal teroris dan hal yang berhubungan dengan teroris.
Bahkan, diakui Ifan, diantara rekan-rekan kerjanya, hanya MK yang selalu bareng-bareng salat Ashar di masjid yang lokasinya tak jauh dari kantor. Sehari-hari, ke kantor menggunakan motor matik, Mio.
"Ya, kaget. Enggak nyangka aja. Diantara teman-teman di kantor, saya berdua dia suka salat Ashar bareng di masjid. Orangnya, biasa. Enggak kelihatan ya gimana gitu," kata Ifan.
Tak jauh berbeda dengan Ifan, Priyatna selaku pimpinan perusahaan CV Jaga Data Informatika menyebutkan, MK seorang yang tidak banyak tingkah. Artinya, tak pernah macam-macam. Bekerja sesuai jam kantor, jam 8 hingga pukul 17.00 WIB.
Tak dimungkiri memang kerap sifatnya yang spontan, suatu waktu kadang memberikan pandangan-pandangan atas sebuah peristiwa agak sedikit nyeleneh.
"Tapi, enggak selalu. Saya pikir, pandangan spontan saja. Ya, mengomentari situasi negara. Selintas saja, kalau kebetulan pas lagi nonton teve. Termasuk rumah itu, dia orangnya terbuka. Bilang, kalau rumahnya pemberian dari kakaknya. Ya, enggak tahu, benar atau tidaknya," kata Priyatna.
Meski berat, pria berperawakan kurus ini mengungkapkan kalau penghasilan MK lebih dari Rp 3 juta tapi di bawah Rp 5 juta. Kalaupun melihat kediamannya yang mewah dan memiliki kendaraan mewah pula, Priyatna tak mau berkomentar banyak.