Puluhan Masa AMPP Datangi Kejari Lubuk Pakam
Puluhan masa dari Aliansi Masyarakat Peduli Pembaharuan (AMPP) mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri Lubuk pakam,
Editor:
Budi Prasetyo

Laporan Wartawan Tribun Medan / Indra Gunawan Sipahutar
TRIBUNNEWS,LUBUK PAKAM- Puluhan masa dari Aliansi Masyarakat Peduli Pembaharuan (AMPP) mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri Lubuk pakam, Senin, (28/10/2012). Mereka menyatakan sikap agar Kejari segera melakukan penahanan terhadap pelaku pengrusakan mobil yang dikendarai pembinaan AMPP oleh Prof,Dr.Poltak Sinaga tanpa ada unsur interpensi dari pihak manapun.
Melalui Ketua AMPP Medan, Nofirman Tanjung mengatakan agar Polisi dapat melakukan penangkapan terhadap oknum yang melakukan profokasi dalam mengadvokasi massa dalam melakukan interpensi proses hukum atas unsur pidana murni yang dialami korban.
" Kami meminta agar dengan tegas Kejari Lubuk pakam untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penegak hukum tanpa memperdulikan adanya interpensi dari pihak manapun"ujar Kordinator Aksi Fadli Hamsi Nasution.
Setelah sekitar 20 masa berorasi lima orang perwakilan pengunjuk rasa langsung diterima oleh Kasi Pidum Amru Siregar dan kasi Intel khairul Fadli. Keduanya mengatakan jika dalam kasus ini pihak Kejaksaan tinggal menunggu tersangka dan barang bukti dari Penyidik yang ada di polresta Medan.
" Kepada bapak bapak saya jelaskan jika saat ini kasus ini masih wewenangnya Penyidik, kita tinggal tunggu tersangka dan barang bukti dari penyidik saja. Klu sudah lengkap kita tidak ada alasan menolak jadi jawaban kita hanya satu. Kita tinggal nunggu Tersangka dan penyidik"ujar Kasipidum, Amru Siregar.
Dijelaskannya jika Kejaksaan selalu bekerja secara obyektif tanpa ada interpensi dari pihak manapun. Dirinya tidak bisa memberikan pernyataan berapa lama lagi masa akan menunggu penahanan tersebut sebab sebagai penuntut umum mereka menunggu berkas perkara dari penyidik.
"Memang benar sudah P21. Tapi kita tinggal Menunggu dari penyidik polresta saja"katanya.
Baca Juga :
- Ketua Umum PDS ke KPU Pagi ini 5 menit lalu
- 8 Anak dan Bayi Positif HIV AIDS, 2 Meninggal 19 menit lalu
- Warga Gunung Sitoli Tak Perlu Panik 20 menit lalu