Jumat, 8 Agustus 2025

Tolak Kasek Baru, Guru dan Siswa SMP 4 Pamekasan Mogok

"Tapi sekarang beda, Pak Sugeng telah membuat guru-guru di sini terpecah belah,” kata Abdul Halim.

zoom-inlihat foto Tolak Kasek Baru, Guru dan Siswa SMP 4 Pamekasan Mogok
Surya/muchsin
KELELERAN- Seluruh siswa SMP 4, Pamekasan, keleleran di luar kelas, menolak kehadiran Kasek baru Sugeng Hari Widodo.

TRIBUNNEWS.COM,PAMEKASAN – Aktifitas kegiatan belajar mengajar di SMPN 4, Pamekasan, di Jl Segara, Kelurahan Jungcang, Kecamatan Kota, lumpuh. Pasalnya seluruh guru pengajar, staf TU serta siswa dari kelas I hingga III di sekolah itu mogok, Senin (5/11/2012).
 
Lumpuhnya kegiatan itu, lantaran mereka (guru dan siswa.Red), menolak kehadiran kepala sekolah (Kasek) Sugeng Hari Widodo, yang menggantikan Kasek lama, Amir Sukarno Arif, yang dimutasi menjadi Kasek SMP 2, di Kecamatan Proppo, Pamekasan.
 
Di atas pintu pagar utama di tembok lantai II, terpampang spanduk dengan warna dan tulisan merah hitam menyolok “SMP 4 Pamekasan menolak Kepsek Sugeng Hari Widodo”.
 
Sementara pintu pagar utama dibuka sedikit dan dijaga puluhan siswa pria. Setiap tamu pria datang, ditanya lebih dulu dari mana dan keperluannya. Ini untuk mencegah datangnya Sugeng Hari Widodo.
 
Meski terdengar bel masuk tanda pelajaran dimulai, pukul 07.00, tidak seorang pun siswa  masuk kelas. Siswa hanya jalan-jalan dan bergerombol di depan kelas dan halaman. Begitu juga guru, sebagian berkumpul di ruang guru dan sebagian lagi berdiri di luar tidak masuk kelas.
 
“Kami tidak mau dipimpin Pak Sugeng, kami minta Pak Sugeng tidak menjadi kepala sekolah di sini. Kami masih mencitai Pak Arif (Kepsek sebelumnya), kenapa beliau dipindah ke pelosok desa. Ini tidak adil, kembalikan Pak Arif ke sekolah ini,” kata Bela Andini, siswi kelas II, dengan nada sendu dan berurai air mata,Senin (5/11/2012).
 
Kepada Surya (tribunnews group), Wakil Kepala SMP 4, Pamekasan, Abdul Halim, mengatakan, seluruh guru  menolak Kasek Sugeng Hari Widodo, lantaran Sugeng ketika menjabat Kasek SMP 8, mengacak-acak keutuhan dan kerukunan guru di lingkungan SMP 4 dengan menebar kebencian terhadap kepemimpinan Kepsek Amir Sukarno Arif.
 
Abdul Halim mengakui, pada 2004 lalu, Sugeng Hari Widodo pernah menjadi Kasek SMP 4 dan sebagai pahlawan, menyatukan guru yang saat itu tidak kondusif. Atas prestasinya, kemudian Sugeng dipromosikan menjadi SMP 1.

“Waktu itu kami memang acungi jempol terhadap kepemimpinan  Pak Sugeng. Tapi sekarang beda, Pak Sugeng telah membuat guru-guru di sini terpecah belah,” kata Abdul Halim.
 
Dicontohkan, walau Sugeng menjadi Kepala SMP 8, namun Sugeng mengajak sejumlah guru di SMP 4 bergabung dalam kegiatan ektsrakurikuler sekolah di SMP 8. Misalnya, kegiatan darma wanita, volly dan wisata, sebagian guru di SMP 4 bergabung dengan SMP 8 tak mau bergabung dengan SMP 4.
 
Diungkapkan sebagai bentuk penolakan terhadap Sugeng Hari Widodo, sebanyak 15 guru yang menduduki struktur di SMP 4 mundur dari jabatannya, mulai Wakasek, Urusan Kurikulum, Urusan Kesiswaan, Sarana Prasarana dan Humas, terhitung Kamis, 1 November 2012.
 
Selang berapa waktu kemudian, Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas), Achmad Hidayat dan stafnya datang. Lalu Achmad Hidayat memencet bel. Saat itu sebagian besar siswa masuk kelas.
 
Namun, di antara guru mendatangi sejumlah kelas meminta siswa yang masuk kelas mereka ke luar. Sehingga siswa semburat dan keleleran di luar kelas.
 
Menurut Achmad Hidayat, selama Sugeng Hari Widodo menjadi Kasek, sejak Kasek SMP Palenga’an, SMP 4, SMP 1 dan SMP 8, Sugeng Hari Widodo memiliki prestasi gemilang dan tidak pernah cacat.
 
“Jika sekarang guru di sini menolak kami perlu mengetahui permasalahannya lebih dulu. Maaf, sekarang kami masih melakukan dialog dulu dengan guru,” kata Achmad Hidayat yang melakukan dialog di ruangan dan tertutup untuk wartawan.

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan