Jangan Engkau Lecehkan Aku
Perempuan berjilbab hitam tak mengeluarkan sepatah kata pun.

TRIBUNNEWS.COM,SIDOARJO- Bersamaan selesainya kunjungan anggota DPRD Komisi C Kabupaten Purworejo, kalanganDPRD Sidoarjo dikejutkan peristiwa aneh. Istri anggota Komisi DPRD Sidoarjo H Usman demo di lobi Sekretariat DPRD Sidoarjo sembari membawa poster, Selasa (13/11/2012).
Ny Maimunatun datang ke DPRD didampingi keluarganya, Ny Dewi dan kerabatnya, Rintoko sembari membentangkan kertas karton putih bertuliskan “Jangan Engkau Lecehkan Aku”.
Kehadiran tiga orang dan seorang anak perempuan berusia sekitar 5 tahun itu mengundang keheranan staf Sekwan DPRD Sidoarjo dan anggota Komisi C DPRD Purworejo, Jateng.
Beberapa puluh pasang mata staf setwan, anggota DPRD Sidoarjo dan Purworejo hanya memandangi ulah Ny Maimunatun yang berdiri membisu sembari menenteng poster. Perempuan berjilbab hitam tak mengeluarkan sepatah kata pun. Tak pelak, beberapa wartawan yang ada di sekitar kantor DPRD langsung mengabadikan kejadian aneh ini.
Ketika ditanya apa arti dari tulisan ‘jangan engkau lecehkan aku’ yang dibawa, Ny Maimunatun yang kelihatan sangat terpukul atas perceraiannya dengan Usman hanya menggelengkan kepala. Ibu empat anak yang datang sekitar pukul 12.20 WIB dan pergi sekitar pukul 12.25 WIB langsung menuju mobil Isuzu Panther yang ada di halaman belakang.
Menurut Hakim, adik Ny Maimunatun yang dihubungi, kakaknya yang kini dalam proses cerai di Pengadilan Agama (PA) Sidoarjo sangat terpukul atas statetment H Usman, istrinya tidak bisa baca dan tulis. Karena itu dianggap suatu persoalan yang harus ditutupi dan tidak usah dibuka ke khalayak.
“Itu adalah persoalan yang harus ditutupi dan bukan untuk konsumsi publik. Dan itu hanya suatu alasan saja,” jelas Hakim.
Dijelaskan Hakim, selama 25 tahun hidup bersama tidak ada persoalan dan hidup rukun. Namun tiba-tiba pihaknya kaget setelah pihak keluarga diundang ke rumahnya Maret lalu. Dalam pretemuan itu, Usman mengaku sudah menikah secara siri dengan Ana Susanti selama dua tahun. Dalam pertemuan itu, intinya ingin menyatukan Ny Maimunatun dengan Ana Susanti sebagai istri kedua.
Salah satu poin disitu adalah, Ana Susanti akan diajak naik haji. Namun anak pertama Usman menentang karena ibunya tidak diajak. “Ajaken ibu,” ungkap Hakim menirukan ucapan anak Usman.
H Usman yang dihubungi, semula tidak mau menjawab terkait istrinya yang datang ke DPRD Sidoarjo sembari menenteng poster. “Kulo mpun mboten komentar,” kata Usman dari balik ponsel.
Ketika disinggung apakah ada pernikahan secara siri yang sudah berjalan dua tahun, Usman membantahnya. “Tidak ada pernikahan. Sekali lagi tidak ada pernikahan,” ucap Usman.
Kenapa Anda sampai tega mengatakan istri tidak bisa baca dan tulis? “Ya dites saja. Apakah bisa baca atau tidak,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Pemberdayaan Perempuan Terpadu dan Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sidoarjo, Luluk Fauziah, menjelaskan suami atau istri dalam Islam ibaratnya seperti pakaian sehingga harus ditutup. “Itu tidak layak disampaikan dan diumumkan. Kan disini untuk mengambil tujuan tertentu,” terangnya.
Yang agak janggal, kata Luluk Fauziah kenapa persoalan itu baru diungkap sekarang, padahal mereka sudah menjalin rumah tangga selama 25 tahun. “Biyen ketok opo, saiki ketok opo (Dulu lihat apa dan sekarang lihat apa,” jelasnya.