Jumat, 29 Agustus 2025

TKI Diberi Minuman Lalu Uang Rp 5 Juta Dirampok

Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, Mohammad Ali Makruf (33), ditemukan terkapar di Jalan Wates-Purworejo

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto TKI Diberi Minuman Lalu Uang Rp 5 Juta Dirampok
net
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO – Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, Mohammad Ali Makruf (33), ditemukan terkapar di Jalan Wates-Purworejo, tepatnya di timur SPBU Plempukan, Sindutan, Temon, Kamis (3/1/2013) pagi. Diduga, dia menjadi korban pembiusan dalam mobil yang disewanya lalu dibuang pelaku di tengah jalan.

Akibat kejadian itu, uang tunai senilai Rp 5 juta beserta kartu ATM-nya raib. Ali juga mengalami luka-luka ringan di bagian wajah.

Menurut seorang saksi, Nur (40), dia melihat korban berada di bawah pohon pisang di sisi selatan jalan sekitar pukul 07.15 WIB. Korban merangkak-rangkak dalam keadaan lemas. Dia lalu memanggil warga lainnya untuk menolong korban dan melaporkannya ke polisi.

"Saya lagi mau buka warung. Lha kok saya lihat ada orang merangkak di bawah pohon pisang. Lalu saya panggil teman saya," ujar Nur yang warungnya berada di seberang SPBU saat dimintai keterangan oleh polisi.

Saat mendapatkan perawatan di RSU Rizki Amalia Temon, kondisi Ali masih setengah sadar. Bagian wajahnya juga terdapat luka di pipi kiri, kening serta bibir. Warga Desa Randegan, Kebasen, Banyumas itu mengaku bekerja di sebuah perkebunan di Johor, Malaysia. Dia hendak pulang ke rumah orangtuanya di Buntu, Banyumas.

Usai keluar dari bandara Adisucipto Yogyakarta, Ali kemudian melanjutkan perjalanan dengan menyewa mobil carteran Innova. Di dalamnya, lanjut dia, juga ada sekitar 4 orang lainnya.

Di tengah perjalanan, Ali mengaku ditawari minuman. Setelah menenggak minuman tersebut, kejadian selanjutnya dia mengaku tidak ingat lagi.

"Di tengah jalan saya dikasih minum jamu sama penumpang lainnya," kata Ali dengan nada lirih dan terbata-bata.

Ditemukan bersama korban antara lain sebuah tas berisi baju, paspor, serta kartu tanda penduduk. Atas kejadian ini, Polsek Temon mengaku masih menyelidiki kejadian itu.

Menurut Humas Polsek Temon, Iptu Amir, pihaknya juga masih berusaha menghimpun keterangan dari korban dan para saksi.

Kondisi korban yang belum sepenuhnya pulih dari pengaruh bius, diakuinya menyulitkan petugas untuk mengorek informasi. Pihak keluarga korban diakuinya sudah dihubungi setelah berkoordinasi dengan petugas Polsek Kebasen.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan