Selasa, 9 September 2025

15 Tahun Jualan Ikan di Hutan Saradan, Demi Sekolah Anaknya

Jadi buruh tani kerjanya tidak pasti, tapi kalau penjual ikan kami mendapat penghasilan tetap

zoom-inlihat foto 15 Tahun Jualan Ikan di Hutan Saradan, Demi Sekolah Anaknya
surya/Didik mashudi
Mbok Tumpi salah satu penjual ikan dari Waduk Bening di hutan jati Saradan.

Laporan dari Didik Mashudi wartawan surya

TRIBUNNEWS.COM,MADIUN - Kerja apapun jika ditekuni tentu membawa hasil. Itulah yang dilakukan Mbok Tumpi (57) penjual ikan di kawasan hutan jati Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Selama 15 tahun dia menekuni usahanya tanpa kenal putus asa.

Jika melintas di Jalan Raya Saradan – Madiun di pinggir jalan kawasan hutan jati Saradan banyak penjual ikan berderet di pinggir jalan. Aneka jenis ikan dijual dengan cara digantung dengan kayu.

Pemandangan itu banyak mencuri perhatian pengguna jalan yang melintas di tengah hutan jati ada penjual ikan. Apalagi ikan yang dijual seperti ikan kutuk atau ikan gabus berukuran besar menjuntai panjang.

Ikan-ikan itu hasil tangkapan nelayan di Waduk Bening yang berlokasi di Dusun Petung, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan. Jika lagi ramai musim ikan ada belasan penjual ikan yang berderet di kiri kanan jalan menanti pembeli. Namun jika sedang paceklik, hanya sebagian kecil yang tetap berjualan.

Mbok Tumpi mengaku telah 15 tahun lebih berjualan ikan. Semula berjualan ikan hanya kerja sampingan dari profesi utamanya sebagai buruh tani di desanya. Karena penghasilan sebagai buruh tani yang tidak menentu dia kini menekuni sebagai penjual ikan.

“Jadi buruh tani kerjanya tidak pasti, tapi kalau penjual ikan kami mendapat penghasilan tetap. Kalau lagi ramai kami bisa membawa pulang uang Rp 35.000, namun kalau lagi sepi paling hanya Rp 20.000,” ungkapnya kepada Surya, Sabtu (19/1/2013).

Ikan yang dijual Mbok Tumpi merupakan ikan hasil budidaya di Waduk Bening. Beberapa jenis ikan yang banyak dijual di antaranya ikan kutuk, nila, mujair dan bader.

“Wader juga ada, tapi kami tidak membawanya,” ujarnya.

Mbok Tumpi mengaku penghasilannya dari berjualan ikan selama ini telah membuat asap dapur keluarganya terus mengepul. Anak-anaknya juga tetap dapat bersekolah dari hasil keuntungan berjualan ikan.

“Untuk menyekolahkan anak ya uang dari hasil berjualan ikan,” tuturnya.

Para penjual ikan seperti Mbok Tumpi mengaku banyak terbantu dengan keberadaan koperasi para penjual ikan Waduk Bening. Dari koperasi dia mendapatkan modal untuk berjualan ikan.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan