Gaji Janu Rp 700 Juta Misterius
Namun kepergian pria asal Republik Ceko ini meninggalkan persoalan, gajinya sebesar Rp 700 juta belum dibayar.
Editor:
Budi Prasetyo
Kebiasaan janggal lainnya, adalah mengonsumsi minuman berkarbonisasi selepas memimpin latihan. Padahal, minuman bersoda, selama ini sering disebut-sebut tidak baik untuk kesehatan.
Tapi Janu tidak merasa demikian. Pernah, Surya menanyakan soal kebiasannya itu, dan dijawab dengan santai olehnya. “Kalau sebelum main bola, minum ini (sambil menunjuk botol softdrink yang ia pegang, Red) memang tidak bagus. Tapi kalau sesudahnya, itu sangat bagus. Tubuh kita kehilangan banyak cairan, dan minuman jenis ini bisa mengembalikan cairan itu dengan cepat,” jelas Janu.
Jenazah Janu kini berada di ruang 4 rumah persemayaman Adi Jasa, Jl Demak. Beberapa petinggi KPSI, seperti La Nyala Matalitti, hadir di situ semalam. Seorang perempuan muda, yang disebut Bambang Pramukantoro, sebagai teman Janu, terus sesenggukan menangis sambil menciumi kening Janu.
Menurut Andi, jenazah Janu akan dikremasi dulu, sebagaimanapermintaan istri Janu yang berada di Praha. “Saya sudah tawarkan istri dan anak-anak Janu untuk datang ke Indonesia, tapi mereka masih pikir-pikir,” aku Andi.
Kabar meninggalnya Janu yang mendadak, tidak hanya mengejutkan jajaran manajemen tim yang langsung berkunjung ke RSI Jemursari. Parema pemain Persebaya DU, seperti Uston Nawawi, Basuki, Boumsong, Lopicic dan pemain lain juga terlihat datang ke RSI. Mereka berbaur bersama manajemen, staf pelatih dan puluhan suporter (Bonek).
Janu menangani tim Persebaya DU sejak November 2012 lalu. Mantan pelatih Arema Malang ini informasinya dikontrak Persebaya DU sebesar Rp 700 juta selama satu musim. Selama ini manajemen Persebaya DU selalu lancar membayar pelatih dan pemain.
Kapergian Janu yang mendadak juga membuat terkejut Andi Darussalam Tabusalla. Mantan Presiden Direktur PT LI dan yang mendatangkan Janu ke Indonesia ini merasa kehilangan. "Saya dengar kabar duka ini dari asisten pelatih Persebaya Surabaya DU, Tony Ho. Kebetulan saya di Surabaya, sekalian mampir ke sini (RSI)," kata Andi.
Andi menceritakan, Janu tidak diperhitungkan saat awal kedatangan di Indonesia. Setelah sukses memegang Arema, Janu disegani. Dia satu-satunya pelatih asing yang berlisensi. "Sayang sekali dia pergi dengan cepat ketika akan membentuk tim yang tanguh," tuturnya.
Andi berharap kepergian Janu tidak akan membuat Persebaya DU. Baik pemain dan pengurus harus siap menghadapi kompetisi tanpa ada Janu. "Pengurus harus secepatnya menyiapkan pengganti, karena kompetisi sudah dekat," tutup Andi.( ab/fat)
Baca Juga :
- Hari Sabtu Polrestabes Bandung Uji Coba 4 1n 1 11 menit lalu
- TNI On Call Siap Terjun 17 menit lalu
- Harga Telur di Cikurubuk Naik 24 menit lalu