Minggu, 28 September 2025

Imlek 2013

Cara Unik Siswa SD Warga Sambut Imlek

Cara unik dilakukan oleh ratusan siswa SD Warga Solo menyambut tahun baru Imlek 2564 yang jatuh

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Cara Unik Siswa SD Warga Sambut Imlek
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Pekerja mengemas kue dodol di Kampung Pintu Air, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Senin (4/2/2013). Bisnis musiman ini sudah ditekuni keluarga Lauw sejak 1962. Menjelang Imlek 2564 permintaan dodol dan kue keranjang meningkat.

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Cara unik dilakukan oleh ratusan siswa SD Warga Solo menyambut tahun baru Imlek 2564 yang jatuh pada Minggu (10/2/2013) mendatang. Rabu (6/2/2013), seluruh siswa di sekolah yang terletak di jalan Ir Juanda itu kompak mengenakan pakaian tradisional Cina dan disuguhi pertunjukan barongsai.

Begitu masuk di pintu gerbang sekolah, suasana Imlek akan langsung terasa. Halaman sekolah banyak terdapat lampion merah yang bergelantungan. Semakin masuk ke dalam kompleks sekolah, jumlah lampion dan hiasan lain khas imlek semakin banyak.

Ratusan siswa dari kelas 1 hingga 6 berkumpul di lapangan sekolah yang biasa digunakan untuk upacara. Tak ada siswa yang mengenakan seragam merah putih, semua siswa mengenakan busana tradisional Cina. "Hari ini para siswa kami ajak untuk memeriahkan Imlek. Semua siswa, baik yang warga keturunan atau warga asli memang kami minta memakai pakaian serba merah," kata L Sulistyowati SPd Kepala Sekolah SD Warga.

Para siswa SD Warga sebagian besar memang etnis Tionghoa. Sebab, SD tersebut terletak tak jauh dari Sudiroprajan, kampung yang banyak bermukim etnis Tionghoa. Di lapangan sekolah, para siswa menampilkan berbagai macam aksi tari-tarian, wushu, dan juga barongsai.

Menurut Sulistyowati, tari-tarian berupa tari kipas dan tari lampion dimainkan oleh para siswanya. Termasuk juga penampilan wushu yang juga asli siswa SD Warga. Sementara penampilan barongsai ditampilkan oleh kelompok Liong dan Samse Tri Pusaka yang berasal dari kelurahan setempat. "Kita ingin menengenalkan Imlek dan toleransi beragama kepada para siswa," katanya.

Para siswa tampak terhibur saat melihat atraksi empat buah barongsai yang para pemainnya anak-anak. Sekitar 30 menit dihibur, para siswa ramai-ramai mengerubuti barongsai untuk memberikan angpao. Amplop kecil warna merah tersebut dimasukkan kedalam mulut barngsai. "Biar selalu beruntung dan tambah rejeki," kata Stevani salah seorang siswa kelas 3.

Pakaian tradisional Cina yang dikenakan para siswa yang dikemudian dinilai. Pihak sekolah mencari para siswa yang berdandan paling cantik dan paling menarik. Siswa-siswa yang sudah berdandan pun langsung menyerbu panggung untuk minta dinilai dari guru. Siswa yang paling menarik berdandan mendapatkan hadiah dari guru. (*)

Baca juga:


Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan