Senin, 29 September 2025

Imlek 2013

Jelang Imlek, Harga Kebutuhan Pokok Melonjak

Menjelang perayaan Imlek tahun 2013 ini, harga berbagai kebutuhan rumah tangga melonjak tinggi.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Jelang Imlek, Harga Kebutuhan Pokok Melonjak
TRIBUNSUMSEL/M.AWALUDDIN FAJRI
Seorang pembeli sedang memilih telur di hypermart Palembang Indah Mall (PIM) Palembang, Jumat (29/6/2012). Menjelang bulan ramadhan memang sudah ada kenaikan untuk harga telur (TRIBUNSUMSEL/M.A.FAJRI)

Laporan Wartawan Bangka Pos Nurhayati

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA -- Menjelang perayaan Imlek tahun 2013 ini, harga berbagai kebutuhan rumah tangga melonjak tinggi.

Berdasarkan pantauan bangkapos.com, pada Jumat (8/2/2013), harga di Pasar Sungailiat saat ini, seperti telur berkisar Rp 1.200 hingga Rp 1.300/butir, bawang merah sebesar Rp 25.000/kg, bawang putih Rp 27.000/kg, cabe merah keriting Rp 40/kg, cabe rawit Rp 50.000/kg.

Sedangkan untuk harga daging sapi yang sempat naik pada minggu lalu sebesar Rp 110.000/kg sekarang malah turun Rp 95.000/kg namun harga ayam naik berkisar Rp 30.000/kg hingga Rp 35.000/kg.

Sementara harga beras RM/karung kuning Rp 9.500/kg, RM 15 kg Rp 140.000, TR 15 kg Rp 139.000, minyak goreng Sania ukuran 1 literRp 13.500, fortune Rp 11.000 dan gula Rp 12.000/kg.

Kabid Promosi dan Informasi Diperindagkop dan UMKM Kabupaten Bangka, Sukwanto menjelaskan, menjelang Imlek harga berbagai kebutuhan pokok saat ini meningkat. Kenaikan harga ini diperkirakan terjadi pada awal Februari ini.

"Menjelang Imlek sebenarnya tidak ada kenaikan harga barang maupun komoditi lain yang masuk namun kita tidak bisa mengerem laju kenaikan harga ini dikarenakan Imlek. Kondisi ini samalah seperti Idul Fitri maupun Idul Adha dan perayaan hari-hari besar keagamaan lainnya, kebutuhan masyarakat semakin meningkat. Permintaan barang-barang kebutuhan pokok semakin tinggi," kata Sukwanto, kepada bangkapos.com di ruang kerjanya, Jumat (8/2/2013).

Meski harga kebutuhan meningkat, Sukwanto mengaku pasokan berbagai barang kebutuhan rumah tangga masih tetap, tetapi permintaan pada saat ini meningkat drastis otomatis terjadi kenaikan harga.

"Sesuai kondisi pasar dan hukum permintaan dan penawaran. Kalau permintaan banyak otomatis harga akan naik, kalau permintaan sedikit harga akan turun," ujar Sukwanto

Baca  juga  :

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan