Kecelakaan di Jalur KA Subang, Rieke: Pintu Perlintasan Harus Dipasang
Kecelakaan kembali terjadi di- kampung Cigoong Rt 12/04, dusun Karanghegar, Kilometer 105+100, kereta api jurusan Cirebon-Jakarta
Penulis:
Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Kecelakaan kembali terjadi di- kampung Cigoong Rt 12/04, dusun Karanghegar, Kilometer 105+100, kereta api jurusan Cirebon-Jakarta, Pabuaran, Subang. Sabtu, (9/2)2013, sekitar pukul 09.00 WIB.
Empat orang pelajar menjadi korban kecelakaan di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu.
Korban malang yang masih duduk di bangku sekolah dasar tersebut bernama: Saipul Anwar bib Sarpin, lahir 02 Juni 2004, warga kampung Barugbug, Karanghegar. Muhammad Rizal Setiawan, lahir 24 Mei 2004.
Reks Hidayat, lahir 08 Agustus 2004, warga Cogoong, Karanghegar serta Habib Anjar kelahiran 3 Juni 2004, warga Karanghegar.
Politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka menjelaskan, kecelakaan ini menambah daftar panjang, dalam duni transportasi khususnya kereta api. Perlintasan kereta api yang dibiarkan tanpa palang pintu merupakan pengabaian terhadap keselamatan masyarakat.
Data PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung tahun 2011 terdapat 689 pintu perlintasan kereta. Perlintasan Yang tidak terjaga ada 495.
Hal ini, ujarnya, tentu harus menjadi perhatian PT KAI agar tidak jatuh korban berikutnya. Kecelakaan ini, kata Rieke lagi, merupakan bentuk kelalain PT KAI dan pengabaian terhadap keselamatan penumpang, pejalan kaki, maupun pengguna kendaraan lainnya.
"Saya menyampaikan turut berbela sungkawa atas jatuhnya korban pada hari ini. Saya berharap, PT KAI memperbaiki sistem keamanan ditiap perlintasan kereta api dengan wajib menyediakan palang pintu demi keselamatan publik," ujarnya kepada Tribun.
PT KAI, imbuhnya, harus turut menurunkan angka kecelakaan dengan meningkatkan sistem keamanan di tiap pintu perlintasan.