SMK di Nunukan Harus Jadi Perhatian
Sekretaris Kabupaten Nunukan, Tommy Harun berharap Dinas Pendidikan Nunukan proaktif mendorong kemajuan Sekolah Menengah Kejuruan
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Sekretaris Kabupaten Nunukan, Tommy Harun berharap Dinas Pendidikan Nunukan proaktif mendorong kemajuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di daerah ini. Saat ini Kabupaten Nunukan memiliki SMK 1 Nunukan, SMK 1 Sebatik Barat, SMK 1 Tulin Onsoi dan SMK 1 Krayan, serta SMK Kesehatan Nunukan dan SMK Mutiara Bangsa Sebatik.
Tommy mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan SMK sebagai sekolah unggulan yang menjadi harapan di masa akan datang.
"Karena memang lapangan kerja yang ada harus sesuai dengan pendidikan. Kalau lulus SMA kan itu hanya umum," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini Pemkab Nunukan terus berupaya mengembangkan SMK. "Tentunya dalam hal ini dinas yang paling bertanggungjawab terhadap hal itu memang Dinas Pendidikan," ujarnya.
Dinas Pendidikan Nunukan diharapkan selalu berkoordinasi dengan seluruh SMK termasuk yang ada di pedalaman. Diharapkan SMK yang ada di kota dan di pedalaman bisa setara.
"Kasihan kan kalau nanti dia sama-sama tamat SMK Keahlian Pertanian, tapi ilmunya tidak sama, tidak cocok. Apalagi ujiannya sama, tidak mungkin dibeda-bedakan. Ini saya rasa harus diperhatikan pemerintah daerah," ujarnya.
Sementara itu Bintang, Kepala Seksi Sekolah Luar Biasa dan SMP Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Nunukan mengatakan, tahun ini Pemkab Nunukan menganggarkan Rp 800 juta untuk pembangunan tiga lokal SMP 2 Kecamatan Siemangaris. Anggaran itu termasuk untuk pembangunan rumah dinas guru.
"Wilayah Siemanggaris ada dua tahun ini. Dia dapat RKB sama rumah dinas untuk SMP 2. Kalau SMP 1 dia dapat RKB sama pagar," ujarnya.
Bintang mengatakan, pembangunan sekolah memang menjadi prioritas di kawasan pedalaman, jika melihat kondisi saat ini.
"Saya juga sudah sampai ke SMP Tinampak 1 kemudian Tinampak 2, di sana semua memang memprihatinkan. Apalagi pemekaran sekarang kan? Makanya yang diutamakan ruang kelas belajar (RKB) dan perumahan karena banyak guru di sana," ujarnya.
Desa Pelaju, Kecamatan Sembakung juga meminta RKB dan rumah dinas guru. Padahal di sana hanya ada tiga guru sudah termasuk seorang kepala sekolah.
"Jadi saya ke sana, mereka meminta rumah dinas. Semua, di Kecamatan Sembakung, Kecamatan Sebuku. Jadi tahun ini ada dua pemutihan. Untuk SMP 1 Sebuku pemutihan. Semua itu yang kayu kita mau bongkar habis. Dipermanenkan sama dengan Sembakung," ujarnya.