Deltras Usul Suporter Rival Dilarang ke Stadion

Laporan Wartawan Surya, Eko Darmoko

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Buntut dari bentrok antara suporter Surabaya dengan suporter Malang usai laga Persegres Gresik United vs Arema Cronous, Kamis (7/3/2013) malam, membuat Polda Jatim bersikap tegas. Polda Jatim akan mengevaluasi jadwal pertandingan sepak bola yang digelar di wilayah Jatim.

Deltras Sidoarjo, klub yang bermarkas di Stadion Gelora Delta Sidoarjo ini mengaku akan mematuhi semua peraturan Polda Jatim. Namun, dengan catatan, ini hanya sebatas penundaan pertandingan dan bukan pelarangan atau penyetopan aktivitas sepak bola di Jatim.

“Kalau dilarang atau distop ya jelas tidak setuju. Karena sepak bola bukan sekedar olah raga saja, tapi sudah menjadi hiburan dan ikon sebuah kota atau kabupaten. Keberhasilan kota dan kabupaten juga bisa dilihat dari prestasi sepak bolanya,” tegas Dicky Hartanto, manajer Deltras Sidoarjo, Sabtu (9/3/2013) malam.

The Lobster, julukan Deltras, sudah merasakan imbas dari penundaan pertandingan karena tidak mendapat izin dari Polres Sidoarjo. Laga Deltras melawan Persebaya DU dalam lanjutan Grup III Divisi Utama Liga Indonesia musim ini tak hanya ditunda, tapi juga dipindah tempatnya. Seharusnya Deltras menjamu Persebaya DU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, namun akhirnya dipindah ke Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.

“Seharusnya bukan ditunda atau dipindah tempat. Namun melarang suporter tim tamu datang ke kandang lawan. Misalnya, saat Deltras menjamu Persebaya di kandang Deltras, suporter Persebaya dilarang datang demi mengantisipasi kerusuhan. Begitu juga sebaliknya, jika Persebaya yang menjamu Deltras, maka suporter Deltras dilarang datang ke kandang Persebaya,” ucap Dicky.

Tentunya, melarang kedatangan suporter tamu ke kandang lawan ini bila menyangkut dua klub yang memiliki sejarah rivalitas yang tinggi. Misalnya, Persebaya vs Arema, Persebaya vs Deltras.