Jumat, 22 Agustus 2025

Rebutan Tanah Warga Kota Uneng Ditombak

Gara-gara tanah di Kota Uneng, urat kaki kanan Erwin Leo (38), warga Kelurahan Kota Uneng, Maumere ditikam pakai

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Rebutan Tanah Warga Kota Uneng Ditombak
net
Ilustrasi

Laporan Wartawan Pos Kupang, Aris Ninu

TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Gara-gara tanah di Kota Uneng, urat kaki kanan Erwin Leo (38), warga Kelurahan Kota Uneng, Maumere ditikam pakai tombak oleh Ashari Kopong Boli (36), Selasa (9/4/2013) sore.

Erwin ditikam saat berada di lahan tanah yang sudah dibangun rumah yang diperebutkan keluarga pelaku dengan keluarga Erwin. Kasus tanah tersebut sedang dalam perkara soal status kepemilikan.

Kapolres Sikka, AKBP Budi Hermawan, S.Ik melalui Kapolsek Alok, Iptu Nur'ani kepada wartawan di Mapolsek Alok, Rabu (10/4/2013) pagi, menegaskan, kasus penganiayaan yang menyebabkan Erwin terluka karena ditikam pakai tombak telah ditangani aparat Polsek Alok.

"Pelaku atas nama Ashari telah ditangkap dan ditahan di Polsek Alok. Korban usai kejadian sudah dibawa ke rumah sakit dan kini sedang beristirahat di rumah keluarga," kata Nur'ani.

Ia menjelaskan, peristiwa dipicu masalah perebutan tanah. Sebenarnya korban dan pelaku masih memiliki hubungan keluarga dengan para keluarga yang mengklaim tanah di Kota Uneng.

"Korban adalah warga Manggarai yang tinggal di rumah yang diklaim milik orang lain. Yang mana saling klaim masih ada hubungan keluarga dan bertetangga di Kota Uneng. Pelaku sebenarnya warga Adonara, Kabupaten Flores Timur yang baru datang ke Maumere untuk berbelanja barang dagangan. Entah kenapa sore itu ia menikam korban yang sedang berada di halaman rumah di atas lahan yang dipersoalkan itu," kata Nur'ani.

Untuk masalah penyerobotan tanah, kata Nur'ani, sudah dilaporkan ke Polres Sikka dan sedang dalam proses penanganan penyidik di Polres Sikka.

"Untuk kasus ini polisi di Polsek Alok akan tetap memproses kasus penganiayaan yang menimpa Erwin. Polisi sudah membuat visum dan menyita barang bukti berupa tombak serta menahan pelaku penikaman," papar Nur'ani.

Ia mengimbau semua pihak bisa bersabar dan menahan diri sehingga semua persoalan bisa diselesaikan secara baik dan jangan merugikan orang lain.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan