Pasar Blimbing Jombang Terbakar
"Saat itu kira-kira jam setengah tiga, api cepat sekali membesar," ujar Seno.

Laporan wartawan Surya, Sutono
TRIBUNNEWS.COM,JOMBANG - Pasar Blimbing, di Desa Blimbing, Kecamatan Gudo, Jombang terbakar, Rabu (28/8/2013) dinihari.
Meskipun tak seluruhnya terbakar, sekitar 70 tempat usaha terdiri dari kios dan lapak di pasar tersebut ludes jadi abu. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Salah satu pedagang, Seno, mengungkapkan, kebakaran terjadi mulai sekitar pukul 02.30 WIB.
Saat itu, sudah ada beberapa pedagang yang memulai aktivitas di pasar yang terletak di tepi Jalan Raya Blimbing-Gudo tersebut.
Kobaran api berasal dari blok barat bangunan pasar, yakni pada jajaran kios beras. Dari blok barat, api selanjutnya menyebar ke kios bagian belakang dan berikutnya menyebar ke kios lain.
"Saat itu kira-kira jam setengah tiga, api cepat sekali membesar," ujar Seno.
Mendapati kejadian itu, selain memanggil unit pemadam kebakaran (PMK), pedagang dibantu warga sekitar juga berupaya memadamkan api dengan sarana manual seadanya. Sebagian lainnya mengamankan barang dagangannya sendiri dari amukan api.
Namun, keterbatasan sarana di dalam pasar membuat upaya pedagang dan warga tidak banyak berarti.
"Api cepat merembet dan meludeskan bagian belakang pasar, pada kios kain dan sembako,” tutur Seno.
Setengah jam kemudian tiga mobil PMK Pemkab Jombang satu persatu datang.
Mobil PMK lantas berusaha memadamkan api, dan berulangkali harus mengisi ulang air dalam tangkinya, karena kehabisan air sementara api belum juga bisa dikendalikan.
Baru setelah usaha pemadaman oleh petugas PMK dibantu warga dan pedagang selama sekitar empat jam, api berangsur-angsur bisa dikendalikan.
Lilik Khoirul Umah, pedagang tekstil yang kios dan isinya ludes terbakar mengungkapkan, dirinya mengalami kerugikan sedikitnya Rp 50 juta atas musibah yang dialaminya.
“Memang barang yang di kios tidak terlalu banyak karena sudah banyak yang laku saat lebaran. Tapi kalau ditotal, kerugian tetap saja masih tinggi. Paling tidak Rp senilai Rp 50 jutaan kerugian saya,” kata Lilik.
Kepala Polsek Gudo, AKP Ismono Hardi mengungkapkan pihaknya masih menyelidikan kasus kebakaran ini. Namun dari pemeriksaan sementara, kebakaran dipicu karena hubungan pendek arus listrik (korsleting) yang terjadi di salah satu kios penjual beras.
“Itu dugaan sementara. Setelah ini kami akan pasang policeline dan meminta bantuan tim Labfor (laboratorium forensik) Polda Jatim untuk melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel, guna memastikan penyebab kebakaran,” kata Ismono, di lokasi.