Wali Kota Makassar Dibilang Bodoh Karena Bentuk Ombudsman
Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin meminta komisioner baru Ombudsman Kota Makassar yang baru, bekerja profesional
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin meminta komisioner baru Ombudsman Kota Makassar yang baru, bekerja profesional dan serius mengawasi berbagai keganjalan layanan publik di Kota Makassar.
Ketiga komisioner ombudsman tersebut adalah mantan Koordinator FIK Ornop Sulsel Khudry Arsyad (ketua Ombudsman), mantan anggota Panwaslu Sulsel Anwar Ilyas (anggota), penggiat forum pemerhati perempuan Sulsel Rahmiwati Agustini (anggota).
"Masih banyak masalah terkait layanan publik di Kota Makassar, saya yakin komisioner Ombudsman bisa kerja dengan baik untuk mengawasi itu. Semua pegawai harus bertanggungjawab atas tugasnya, makanya saya minta juga Ombudsman mengawasi ini, jika ditemukan bermasalah maka kita tindak," kata Aco sapaan Ilham usai mengambil sumpah tiga komisioner Ombudsman Kota Makassar periode 2013-2017 di ruang pola Kantor Balaikota Makassar, Jl Ahmad Yani, Makassar, Selasa (3/12/2013).
Pelantikan dihadiri tim seleksi ombudsman Prof Aswanto yang juga dekan Fakultas Hukum Unhas, komisioner Ombudsman RI, Ketua Panwas Makassar Amir Ilyas, Waki Wali Kota Makassar terpilih Syamsu Rizal, jajaran Polrestabes Makassar, dan sejumlah pejabat Pemkot Makassar.
"Saya selaku wali kota, saya sangat terbantu oleh Ombudsman, pada 2006 bersama Pak Aswanto selaku komisioner pertama, saya dikatakan wali kota bodoh, masa bentuk lembaga (ombudsman) untuk mengawasi pemerintahannya, saya melawan undang-undang 2007 yang melarang untuk membentuk ombudsman di daerah, dan alhamdulillah akhirnya Mahkamah Konstitusi menyetujui. Makanya, warga, jika ada temuan masalah layanan publik, laporkan pada Ombudsman, maka kita akan tindak. Pemimpin akan sulit sekali mengambil keputusan jika aparat tidak menjalankan tugas dan tanggungjawabnya," jelas Ilham.