Wagino Temukan Fosil Kayu Berusia Ribuan Tahun
Wagino, warga Gunungkidul, menemukan tiga buah fosil kayu di aliran sungai di wilayah Desa Mertelu, Gedangsari.
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Wagino, warga Gunungkidul, Yogyakarta, menemukan tiga buah fosil kayu di aliran sungai di wilayah Desa Mertelu, Gedangsari.
Ketiga fosil temuan warga Dusun Pengkol, Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar itu masih dalam penelitian tim Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, untuk memastikan usia dan jenisnya.
Fosil kayu yang ditemukan di beberapa lokasi ini, memiliki ukuran yang berbeda. Fosil kayu paling besar memiliki garis lingkar 216 sentimeter dengan tinggi sekitar 60 centimeter.
Sementara dua fosil lainnya, memiliki diameter lebih kecil sekitar 120 sentimeter dan 65 sentimeter.
Menurut Wagino, fosil kayu tersebut sudah lama ditemukan. Namun, karena tidak mengetahui jenisnya, baru beberapa waktu terakhir penemuan tersebut dilaporkan kepada Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul dan diteruskan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY.
Awalnya, Wagino menemukan fosil kayu berukuran kecil di wilayah Pengkol sekitar empat tahun silam.
Fosil yang diperkirakan pohon jati tersebut, ditemukan terkubur di dalam tanah dan hanya terlihat bagian ujungnya saja.
Kemudian, fosil tersebut digali dan disimpan ke rumahnya. Sementara dua fosil lainnya, ditemukan di aliran Sungai Mertelu sekitar setengah tahun silam. Kedua fosil tersebut ditemukan berada dipermukaan tanah.
"Dua fosil berukuran besar ini saya temukan di Sungai Mertelu. Saat itu saya sedang jalan-jalan di pinggir sungai. Tiba-tiba di pinggirnya ada batu besar yang menyerupai kayu. Lantas saya pinggirkan dan dibawa ke daratan," katanya saat ditemui di rumahnya, Rabu (12/2/2014).
Untuk mengangkat fosil kayu tersebut, Wagino harus meminta bantuan delapan warga karena sangat berat.
Setelah bisa dievakuasi dari pinggir sungai, kedua fosil kayu yang diperkirakan sudah berusia ribuan tahun tersebut dibawa ke rumah.
Temuan fosil kayu ini kemudian dilaporkan ke Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul.
Laporan dari Wagino ini, lantas ditindaklanjuti dinas dengan meneruskannya ke Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY. Petugas kemudian langsung melakukan penelitian terhadap fosil tersebut.
"Selasa (11/2/2014) sudah diperiksa oleh tim BPCB DIY. Hasilnya belum tahu apakah ini masuk beda cagar budaya atau tidak,"tandas Wagino. (has)