Tujuh Orang Warga Menolak Dievakuasi

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Gunung Kelud di perbatasan Kabupaten Kediri, Malang, dan Blitar, meletus, Kamis (13/2/2014) malam. Hingga Jumat (14/2/2014) dini hari, tujuh warga Kecamatan Sempu, Kabupaten Kediri, diketahui masih menolak mengungsi bersama warga lain.

"Di atas (Sempu, red) masih ada sembilan orang, yaitu dua polisi dan tujuh warga yang menolak diungsikan," kata Andi, relawan untuk Gunung Kelud, Jumat dini hari. Menurut dia, dua petugas polisi itu masih terus berupaya membujuk ketujuh warga untuk mau mengungsi.

Komandan Dandim Kediri, Letkol Hariyadi, mengatakan akan mengecek informasi tersebut. Dia adalah Komandan Penanganan Lapangan dalam struktur Satuan Pelaksana Penanganan Bencana Gunung Kelud Kabupaten Kediri.

"Sedang dilakukan pengecekan. (Tapi) kami akan mengambil tindakan tegas. Bila perlu mengungsikan paksa mereka," ujar Hariyadi, Jumat dini hari. Saat ini kondisi di sekitar Gunung Kelud masih terus turun hujan abu.

Hariyadi mengatakan para pengungsi letusan Gunung Kelud yang sudah tiba di beragam pos pengungsian akan mendapatkan jatah makan berupa nasi bungkus untuk Jumat dini hari ini. "Nanti siang, kami sudah akan mulai optimalkan pendirian dapur umum," ujar dia.

Dalam kesempatan itu Hariyadi mengatakan saat ini bantuan untuk para pengungsi yang paling mendesak sekarang adalah masker, obat-obatan, dan terpal untuk alas di pengungsian. Dia pun mengonfirmasi bahwa para pengungsi yang sebelumnya di tampung di posko di Wates, Kabupaten Kediri, telah dievakuasi ke pos di Kota Kediri.

Seperti diberitakan sebelumnya, pos pengungsian di Wates ternyata masih berada di area 10 kilometer yang dinyatakan masih berada di area berbahaya untuk letusan Gunung Kelud kali ini. Dalam siaran pers Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) sebelumnya dinyatakan bahwa letusan Gunung Kelud mengharuskan sterilisasi area dalam radius 15 kilometer dari kawah Gunung Kelud.(M Agus Fauzul Hakim)