Gara-gara Kembang Api, Samsu Dihajar Sekelompok Pemuda
Samsu mengaku mengenal para pengeroyok
Editor:
Ravianto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Santo Ari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Nasib sial terjadi pada Samsu Arifin (29), warga Singosaren, Banguntapan, Bantul, Senin (28/7/2014). Manakala umat Islam sedang merayakan hari terakhir puasa dengan takbir, ia beserta Nopri (21) dan Dicky Cahya (23), warga Gedongkuning, malah menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok pemuda lainnya.
Kronologi kejadian bermula pada saat Samsu beserta delapan temannya merayakan malam takbiran dan berhenti di Jalan Kusumanegara, untuk menyalakan kembang api pada pukul 22.00 malam.
“Ketika kami usai menyulut kembang api, datang gerombolan pemuda kira-kira 10 orang berboncengan menggunakan sepeda motor. Mereka tidak terima dan menganggap kami sengaja bikin onar,” jelasnya kepada wartawan Tribun Jogja ketika diwawancara, Selasa (29/7).
Sempat terjadi adu mulut, akan tetapi naas, justru mereka menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan. Dari kejadian tersebut Samsu mendapat sabetan clurit di atas alis. Sedangkan Nopri mendapat sabetan di kepala, serta Dicky di kepala dan kakinya.
Samsu mengaku mengenal para pengeroyok. Dia menuturkan gerombolan pemuda yang menyerangnya berasal dari Gedongkuning. “Dulu saya juga merupakan warga Gedongkuning, dan sering nongkrong di sana juga,” ujarnya ketika dimintai keterangan.
Dia beranggapan kejadian tersebut dikarenakan gerombolan pemuda yang menyerangnya tidak suka akan keberadaan Syamsul dan kawan-kawannya sedari awal.
“Saya langsung melaporkan ke Polresta Yogyakarta pukul 2.30 senin (28/7) setelah mendapatkan perawatan dari RS Bethesda,” ujarnya.