Kamis, 4 September 2025

Pembatasan BBM Bersubsidi

Ngaku Gaji Kurang, Tapi Ada Bus Mini di Rumahnya

Kepada polisi Magelang yang memeriksanya, Pratikno mengaku dia terpaksa menyedot BBM bersubsidi jatah dua SPBU di Magelang

Editor: Hendra Gunawan
Agung Ismiyanto
Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) 44.565.02 Borobudur, Kabupaten Magelang ditutup sementara sejak Rabu (13/8) kemarin. Penutupan sementara ini, karena SPBU Borobudur dinilai PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah dan DIY telah melakukan pelanggaran berat terkait dugaan pencurian BBM. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto dan Santo Aribowo

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Pratikno adalah nama sopir truk tangki BBM Pertamina yang awal bulan lalu diciduk gara-gara "kencing" di tengah jalan. Hasil "kencingnya" dijual ke SPBU Borobudur. Pompa bensin nakal itu kini ditutup oleh Pertamina.

Kepada polisi Magelang yang memeriksanya, Pratikno mengaku dia terpaksa menyedot BBM bersubsidi jatah dua SPBU di Magelang, dan menjualnya karena kepepet kebutuhan keluarga. Gajinya sebagai sopir truk tangki Pertamina dirasa kurang.

Meski polisi menangkapnya, kasus ini menguap karena kasusnya dilepas setelah pelapor, yaitu M Helmi, pemilik SPBU Salaman mencabut laporan. Padahal jelas-jelas aksi Pratikno ini pencurian, dan diduga sudah berlangsung lama.

Penelusuran ke rumah Pratikno di Minggir, Sleman, menemukan petunjuk berbeda. Pria ini tampak tidak hidup kekurangan. Di belakang rumahnya ada garasi besar yang bisa muat 2 hingga 3 bus mini.

Saat disambangi, satu unit bus mini terparkir gagah di garasi yang mirip hanggar ini. Pratikno menampik menjawab pertanyaan Tribun tentang kasus dan modus aksinya selama ini. Ia mengaku ingin memulai kehidupan baru.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan