Jumat, 29 Agustus 2025

"Saya Sempat Memberikan Pertolongan Tapi Mulutnya Sudah Berbusa"

Tidak seperti biasa, Irsan tak betah tinggal di rumah orangtuanya saat pulang sekolah, sekitar pukul 11.00 wita.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-inlihat foto
arsipberita.com
Ilustrasi

Murid SD Tewas di Kolam Renang

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Izin keluar main-main, Irsan bin Abdul Kadir (8) dikembalikan ke rumah orangtuanya tak bernyawa.

Irsan tewas tenggelam di Kolam Renang Universitas Hasanuddin (Unhas), Tamalanrea, Makassar, Sabtu (20/12), sekitar pukul 12.58 wita.

Tidak seperti biasa, Irsan tak betah tinggal di rumah orangtuanya saat pulang sekolah, sekitar pukul 11.00 wita.

Setelah ganti baju, murid Sekolah Dasar (SD) Batulacci, Panakkukang, Makassar, itu terburu-buru minta izin ke ayahnya, Abdul Kadir.

"Pa', mauka pergi main-main dulu," kata Irsan.

"Mau ke mana? Jangan jauh-jauh," ujar Kadir.

"Iya, Pak," kata Irsan lalu segera berlari meninggalkan rumah.

Dua jam kemudian, Kadir diminta ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Tamalanrea.
Kadir mendapati Irsan sudah terbungkus kain, tak bernyawa lagi.

Bayar Rp 7.500
Setelah minta izin, Irsan berlari-lari kecil meninggalkan halaman rumah orangtuanya di Paropo 3, Nomor 3 RT 001, RW 004 Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakkukang, Makassar.

Tiba di kolam renang di samping Lapangan Sepakbola Unhas, Irsan cs membayar masing-masing Rp 7.500 sebelum melompat ke kolam.

Di antara kawanan murid itu, Irsan paling kecil. Enam temannya sudah kelas empat dan enam SD.

Tapi Irsan tak keder melihat air kolam yang membiru. Dia ikut melompat setelah melihat keenam temannya sudah cebur.

Irsan tak menyangka kalau kolam itu untuk orang dewasa. Dia tak berdaya ketika kakinya tak lagi berpijak.

Saat teman-temannya "mengapung" di permukaan kolam sambil menghentak-hentakkan kaki mengaiskan tangan, Irsan megap-megap.

Beberapa teman mencoba menolong, tapi air sudah memenuhi perut Irsan.

Pingsan, Irsan diangkat oleh teman-temannya ke bibir kolam. "Tolong..., tolong ...," teriak para bocah itu.

Salma, petugas klening servis yang sementara bersiap Salat Lohor membatalkan rencananya ibadahnya.

Salma berlari ke kolam dan mendapati Irsan sudah lemas di pinggir kolam.

Salma menekan perut Irsan, tapi yang keluar hanya busa di mulut.

"Saya sempat memberikan pertolongan dengan menekan perut agar air keluar tapi mulut sudah berbusa," ujar Salma.

Petugas keamanan kolam segera membawa Irsan ke Rumah Sakit Wahidin. Irsan dibonceng pakai motor dan dipangku seorang temannya.

Kepala Kepolisian Sektor Tamalanrea, Kompol Ahmad Yulias, mengaku masih menyelidiki kematian Irsan. "Penyebabnya masih dalam penyelidikan," kata Yulias.(san)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan