Sabtu, 6 September 2025

Ejek Pelacur di Twitter, Dinda Luka-luka Dikeroyok Kakak Kelas

Namun ketegangan memuncak setelah di Twitter, Dinda menuliskan cuit tentang pelacur, dan kemudian berbalas-balasan

Editor: Hendra Gunawan
sxc.hu/Martin Walls
Ilustrasi anak korban bullying 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Abul Muamar

TRIBUNNEWS.COM, SIANTAR - Bermula dari saling mention dengan kalimat bernada mengejek di media sosial Twitter, Dinda Devika Siregar (16), siswi kelas II IPA III SMA Negeri 3 Siantar, Pematangsiantar, Sumut, babak belur.

Ia diduga dianiaya oleh Elisha Sirait (16), siswa kelas III sekolah yang sama. Elisha tidak sendiri. Ia menganiaya Dinda bersama Jessica Simatupang (17) dan beberapa siswi lain.

"Yang aku kenal Elisha dan Jessica. Dia pernah sekolah di SMA Pelita. Yang lain saya kenal muka, tapi tak kenal nama. Mereka kakak-kakak kelas saya di sekolah," kata Dinda saat melaporkan peristiwa yang dialaminya di Polres Pematangsiantar, Senin (23/02/2015).

Warga Jl Farell Pasaribu, Kelurahan Pardamean, Kecamatan Siantar Marihat, Pematangsiantar, ini memaparkan bahwa pengeroyokan dialaminya pada Jumat (20/2/2015) siang, selepas sekolah.

"Saya bermaksud menemui Elisha untuk meminta maaf. Saya mengaku melakukan kesalahan karena mengejek dia. Tapi rupanya dia tetap tidak bisa menerima. Dia memukul saya. Kemudian, dia dan Jessica yang bersama dia, membawa saya. Kami naik angkot," ujarnya.

Di dalam angkutan kota ini ternyata sudah menunggu sejumlah siswa rekan-rekan Elisha. Mereka kemudian membawa Dinda ke kawasan Jl Manunggal, Kecamatan Siantar Marihat, tepatnya ke kompleks SMP Negeri 11 yang saat itu sudah sepi. Di sini, imbuh Dinda, ia kembali meminta maaf, tapi tidak diindahkan.

"Saya sampai memohon-mohon. Tapi dia tetap tidak mau menggubris. Katanya dia sakit hati atas apa yang saya tulis di twitter," ujarnya.

Dinda tidak menjelaskan secara detail apa yang menjadi awal perseteruan mereka. Namun ketegangan memuncak setelah di Twitter, Dinda menuliskan cuit tentang 'pelacur', dan kemudian berbalas-balasan mention dengan Elisha.

Belakangan, Dinda sadar akan kesalahannya dan meminta maaf. Tapi niat ini tidak bersambut. Di satu ruang kosong di SMP Negeri 11, remaja ini dianiaya dan diintimidasi.

"Saya diancam supaya tidak buka mulut sama Elisha dan Jessica. Mereka berdua dalangnya karena yang lain kelihatannya takut sama mereka. Jessica bilang, kalau aku tutup mulut, aku selamat. Kalau mengadu, nggak aman aku di Siantar ini," katanya.

Dinda mengalami sejumlah luka. Lebam-lebam di beberapa bagian tubuh serta luka bekas cakaran yang memanjang di leher dan wajah. Uangnya sebesar Rp 50 ribu dan satu unit telepon selular merek Samsung miliknya diambil oleh para pelaku.

"Aku cuma dikasih uang untuk ongkos angkot," katanya.

Humas Polres Pematangsiantar AKP Nuriaman Rangkuti, mengatakan pihaknya tetap memproses pengaduan korban.

"Meski pelakunya di bawah umur, tetap akan diproses. Tapi diutamakan dari sisi kekeluargaan. Disarankan perdamaian antarpihak keluarga. Bukan berarti dia anak-anak bebas hukum. Tetap akan dihukum nanti sesuai perbuatannya," katanya.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan