Kamis, 28 Agustus 2025

Pengemis di Palembang

Bayi Pengemis Dicekoki Obat Tidur

Sejumlah pengemis di Palembang mengaku biasa memberikan obat tidur kepada bayi yang digendong saat meminta- minta

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Jogja/Khaerur Reza
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sejumlah pengemis di Palembang mengaku biasa memberikan obat tidur kepada bayi yang digendong saat meminta- minta. Tujuannya jelas, yakni agar bayi tersebut tidak rewel saat diajak mengemis meski di tengah cuaca panas bahkan dalam kondisi hujan.

Tidak sulit menemukan para pengemis di Palembang. Di beberapa perempatan, lampu merah, terutama di Simpang Charitas, para pengemis masih banyak berkeliaran. Termasuk ibu-ibu atau remaja perempuan yang menggendong bayi.

Ada yang meminta belas kasihan dengan langsung menadahkan tangan kepada para pengendara atau pejalan kaki, ada pula yang mencoba mengamen dengan alat musik seadanya.

Menurut pengakuan WN pengemis yang ditemui di sebuah perempatan di Palembang, awalnya ia sering kesal dan memarahi anaknya yang tiba-tiba menangis saat meminta-minta. Namun belakangan tidak lagi, karena ada cara jitu untuk mengatasinya.

Ia memberikan CTM berisi Chlorpheniramin maleat. Masyarakat mengenal obat ini sebagai obat alergi yang memiliki efek kantuk dan membuat pengonsumsinya dapat beristirahat tenang.

"Tapi tidak semuanya dikasihkan. Pilnya dibagi empat. Jadi bisa buat empat hari," katanya.

Rupanya tidak cuma WN yang melakukan tindakan berisiko itu. Beberapa pengemis lain yang melibatkan bayi dalam meminta belas kasihan juga kerap melakukan hal sama. "Tapi itu dulu, sekarang tidak lagi," kata perempuan yang mengaku bernama Ina saat ditemui di kawasan Pasar 16 Ilir Palembang, sedang duduk sambil memegang
plastik dan payung.

Kuat dugaan perempuan paruh baya ini tidak menyebutkan namanya yang asli. Sebab saat ditanya, ia sepertinya
ragu dan sempat berpikir ingin menyebutkan nama apa.

Namun terlepas dari itu, menurut pengemis ini, CTM biasa diberikan kepada bayi yang masih berusia di bawah satu setengah tahun. Karena di usia itu, bayi masih sangat rewel. "Kalau saya tidak lagi. Gak tau kalau orang (pengemis) lain," katanya sambil terus berusaha menghindar.(mg2/cw6)

Sumber: Sriwijaya Post
Tags
pengemis
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan