Pengemis di Palembang
Tak Semua Pengemis Mau Bawa Bayi
Perempuan ini lebih memilih mendatangi rumah-rumah penduduk untuk sekadar meminta sedekah.
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Memang dari beberapa pengemis di Palembang yang ditemui, tidak semuanya terpancing dengan pertanyaan-pertanyaan wartawan. Kebanyakan mereka berdalih mengemis karena terpaksa. Seperti diungkapkan RT, yang mengaku berasal dari Kenten.
Ia mengemis sejak suaminya meninggal dua tahun lalu. Berbeda dengan WN dan Ina, perempuan ini lebih memilih mendatangi rumah-rumah penduduk untuk sekadar meminta sedekah.
"Saya ini cuma tamat SD. Badan saya tidak sehat kalau mau kerja berat. Makanya terpaksa begini (ngemis)," katanya.
Dia juga punya bayi yang masih berusia 1,5 tahun. Namun bayi tersebut jarang diajak. "Saya tinggal di rumah. Kasian diajak panas-panas," katanya.
Membawa bayi saat mengemis atau mengamen memang terlihat tidak mudah. Ada seorang remaja perempuan yang mengamen sambil menggendong bayi. Mira namanya, ia mengamen untuk membantu keuangan keluarga. Beberapa kali ia berupaya malakukan sesuatu agar adiknya tidak mengganggu aktivitasnya.
Ibunya sendiri mencari uang dengan meminta-minta, sementara ayahnya kerja kuli bangunan. Demi mengamen, Mira tak sempat mengenyam pendidikan formal di sekolah dan masih harus menjaga adik bungsunya yang setiap kali mengamen selalu digendong Mira.
"Kalau sekarang pendapatan semakin sedikit karena petugas kian sering patroli. Jadi, mengamennya kucing-kucingan dengan petugas," kata Mira. (mg2/cw6)