Senin, 25 Agustus 2025

Meski Hanya Honorer, Perempuan Tunanetra Ini Ikhlas Mengajar

Erni Fitriani, seorang guru yang mengajar di Sekolah Dasar Luar Biasa (SD-LB) Negeri Tanjung Redeb

Editor: Budi Prasetyo
TRIBUN KALTIM/GEAFRY NECOLSEN
Sudah enam tahun ini Erni mengajar di SLB Negeri Tanjung Redeb. Karena faktor usia, Erni tak lagi punya kesempatan untuk menjadi seorang PN 

Tapi mencari pekerjaan tak semudah yang dibayangkan, Erni sempat bekerja sebagai tukang pijat sebelum akhirnya mendapat tawaran untuk mengajar di SLB Tanjung Redeb.

Tentu saja tawaran itu tak disia-siakannya, apalagi Erni memang bercita-cita menjadi guru. Namun mengajar anak-anak berkebutuhan khusus bukanlah persoalan mudah. Di Kabupaten Berau infrastrukturnya saja masih terbatas, apalagi fasilitas untuk pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus.

"Kami ini kesulitan mendapatkan buku-buku braille, sangat sulit mendapatkan buku-buku itu. Sampai sekarang buku yang kami miliki sangat terbatas," ungkapnya.

Saat ini hanya ada tiga siswa SD yang menyandang tunanetra. "Tapi bagaimana nanti kalau mereka melanjutkan ke jenjang berikutnya (SMP dan SMA) sedangkan buku untuk SD saja masih sangat terbatas," kata istri dari Sutikno ini.

Mayoritas buku yang dimiliki SLB ini adalah buku bacaan biasa. "Kalau minta tolong dibacakan sama orang lain, belum tentu mereka telaten," imbuhnya.

Karena itu, dirinya berharap, pemerintah bisa memberi embosser atau mesin cetak braille sehingga anak-anak tunanetra di Kabupaten Berau bisa mendapatkan lebih banyak pengetahuan dari literatur yang sudah ada. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan