Selasa, 19 Agustus 2025

Nia Harus Sabar untuk Gendong Lima Bayi Kembarnya

Nia Rachmawati diperbolehkan pulang oleh tim dokter mengingat kondisi tubuhnya membaik. Tapi belum bisa menggendong lima bayi kembarnya.

Editor: Y Gustaman
Surya/Ahmad Zaimul Haq
PEMERIKSAAN KEMBAR - Tim dokter spesialis anak RSUD dr Soetomo, Tri Martono Utomo (tengah) memantau kondisi bayi kembar lima dari pasangan Kapten Laut (T) Hari Saputra dan Nia Rachmawati di Ruang NICU Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Selasa (23/6/2015). 

Laporan Wartawan Surya, Sany Eka Putri

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Nia Rachmawati diperbolehkan pulang oleh tim dokter RSUD Dr Soetomo Surabaya setelah mereka menimbang kondisi ibu bayi kembar lima ini membaik.

Sesaat sebelum pulang ia menyempatkan diri melihat lima anaknya yang saat ini berada di dua tempat berbeda. Nia tak hanya melihat kondisi anaknya saja, tapi juga diperbolehkan menyentuh mereka. 

Betapa bahagianya Nia merasakan kehangatan tubuh buah hatinya. “Senang banget. Tapi sayang masih belum bisa keluar dari inkubator mereka. Jadi cuma bisa menyentuh lewat inkubator saja,” terang Nia, Rabu (24/6/2015).

Pasangan Hari Saputra dan Nia Rachmawati berdiskusi dengan tim dokter RSUD Dr Soetomo.

Mantan pegawai Perhutani Surabaya ini terharu ketika Rizky Ramadhan Prama, satu-satunya anak lelakinya, menggenggam tangan Nia. "Sama si Rizky tadi tanganku sempat digenggam. Tangannya masih kecil, enggak sabar pengen gendong,” ujarnya.

”Aku juga bisikin mereka satu-satu. Jadi namanya sudah bukan bayi Nia 1, 2 dan seterusnya. Tapi mereka sekarang Insya Allah sudah punya nama,” tambahnya.

Istri Kapten Hari Saputra ini yakin kelima bayinya akan segera pulih dan bisa segera keluar dari inkubator.

Dokter yang menangani lima bayi kembar, Dr Risa Etika SpA(K), mengatakan sentuhan ibunya bisa membantu pengenalan antara bayi dan ibunya.

Bayi kembar lima dirawat intensif di RSUD Dr Soetomo Surabaya masih berada di inkubator. (Kompas.com/Achmad Faizal)

”Ya walaupun masih harus steril, tapi kalau ibunya sendiri enggak masalah. Justru itu harus diperlukan,” ujar Dr Risa. Ia juga mengatakan air susu ibu tetap diberikan untuk lima bayi ini.

”Sudah empat hari kelima-limanya diberi ASI ibunya melalui slang. Dan itu akan terus dilakukan hingga 28 hari ke depan atau sekitar satu bulan, baru nanti akan dilakukan KMC intermitten,” terangnya.

KMC (Kangaro Mother Care) Intermitten ialah kontak langsung antara ibu dengan bayi yang lahir dengan prematur. Menurut Risa, hal itu harus dilakukan untuk menghindari anak mengalami hipotermia (kondisi tubuh yang kesulitan mengatasi suhu dingin).

Perolehan ASI Hanya 200 cc

Nia juga harus sering-sering memompa ASI-nya walaupun sudah diperbolehkan pulang.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan