Rabu, 27 Agustus 2025

Di Warung Murah ini Warga Tak Mampu Cukup Bayar Rp 2000 Sudah Bisa Beli Makanan

Di "Warung Murah" di Solo, warga bisa membeli makanan hanya dengan membayar Rp 2.000

Editor: Budi Prasetyo
KOMPAS.COM/ M Wismabrata
Warung Murah di Solo saat berjualan di Kampung Silir, Solo. 

TRIBUNNEWS.COM.SOLO - Banyak cara untuk mewujudkan kepedulian terhadap sesama yang kekurangan atau hidup dalam kesusahan. Salah satunya dengan menjual nasi dengan harga murah.

Di "Warung Murah" di Solo, warga bisa membeli makanan hanya dengan membayar Rp 2.000. Warung yang berupa mobil dengan desain khusus tersebut mendatangi warga di kampung kampung untuk menyediakan menu murah meriah yang dibawanya.

Sudah sekitar satu tahun yang, "Warung Murah" hadir di Kota Solo untuk membantu para warga yang tergolong dalam ekonomi menengah ke bawah. Sesuai namanya, Warung Murah Solo menyediakan kurang lebih 200-300 porsi setiap berjualan.

Empat kali dalam seminggu, puluhan relawan yang terlibat dalam warung murah tersebut, mendatangi kampung yang banyak dihuni warga yang kekurangan, seperti di Kelurahan Semanggi, Terminal di Banjarsai, Puteri Cempo di Jebres dan Bundaran Gladak di Pasar Kliwon.

"Kami menyediakan menu nasi, sayur, ayam, ikan lele dan sebagainya dengan harga Rp 2.000 rupiah per porsi. Murah tapi kita juga perhatikan dari masalah kesehatan makanan," kata Muhammad Nur, Koordinator Warung Murah di Solo, Kamis (6/8/2015).

Sementara itu, warung di atas mobil memudahkan para relawan bergerak dari lokasi satu ke lokasi lainnya. Menurut Nur, empat kali dalam seminggu mereka mendatangi lokasi lokasi yang sudah ditentukan.

"Setiap berjualan, kami menyediakan kurang lebih 200-300 porsi. Kira-kira habis Rp 1 juta," katanya.

Dana didapat dari sumbangan dan orang yang tertarik untuk membantu program sosial tersebut. Selain itu, tidak harus berupa uang, namun bisa juga bahan makanan.

Menurut Jatmiko, salah satu pengurus Warung Murah, ide tersebut berawal dari munculnya warung serupa di Jakarta. Mereka lalu mencoba untuk menghadirkan warung tersebut di Solo.

"Pada tahun 2013, ada warung murah di Jakarta, lalu kita coba hubungi dan membuat hal serupa di Solo, akhirnya tahun 2014 masuk Solo," katanya saat dihubungi.

Jatmiko menambahkan bahwa warung tersebut selama setahun sebetulnya ingin menyediakan menu dari bahan organik. Alasannya, untuk menjamin kesehatan makanan yang akan dijual. Namun karena keterbatasan bahan, para relawan hanya memilih makanan yang tidak mengandung pengawet atau unsur plastik di dalam makanan.

"Jadi kita tidak hanya sekedar murah, namun juga ingin menawarkan makanan sehat bagi warga," katanya.

Dari pengamatan, saat Warung Murah beroperasi di Kampung Silir, Semanggi, warga banyak mengantre. Sri Lestari, salah satu warga yang mengantre, mengaku beruntung bisa membeli makanan layak dengan harga murah.

"Rp 2.000 rupiah sudah dapat nasi, sayur dan ikan lele. Murah mas," kata Sri.(Kontributor Surakarta, M Wismabrata)

Sumber: Kompas.com
Tags
Solo
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan