Rabu, 27 Agustus 2025

5 Populer Regional: Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN - Nenek Didenda Rp115 Juta

Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam mulai sosok Dwi Hartono hingga nenek didenda Rp115 juta di Klaten.

Kolase: Youtube/Tribun Jateng,Tribun Jateng/Mazka Hauzan Naufal, Tribun Jambi/HO, Dok. Polsek Gerung, dan TribunLombok/Istimewa
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com. Dimulai sosok Dwi Hartono hingga nenek didenda Rp115 juta di Klaten, Jawa Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari update kasus pembunuhan Kepala Cabang (kacab) Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta Pusat bernama Muhammad Ilham Pradipta.

Polisi kembali berhasil menangkap tersangka baru, yang kini telah berjumlah 15 orang.

Satu di antarannya yang disebut sebagai otak dalam kasus ini adalah Dwi Hartono.

Ia dikenal sebagai pengusaha bimbingan belajar hingga motivator asal Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.

Kemudian ada kejadian nenek Endang (78) asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang didenda Rp115 juta.

Duduk permasalahannya berawal saat ia bersama keluarganya nonton bareng pertandingan Liga Inggris pada 11 Mei 2024 lalu.

Kejadian ini berbuntut panjang lantaran nenek Endang harus dipanggil Polda Jateng untuk melakukan mediasi dengan pihak manajemen aplikasi Vidio.com terkait hak siar.

Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Sosok Dwi Hartono yang Jadi Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN di Mata Teman SMP

Pengusaha sekaligus motivator, Dwi Hartono (DH), tengah menjadi sorotan karena diduga menjadi otak pelaku penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) sebuah Bank BUMN di Cempaka Putih Jakarta, Mohamad Ilham Pradipta (37).

Teman semasa SMP terduga pelaku, yaitu Hartono menyebut Dwi sebagai sosok yang dermawan.

"Saya temannya, namun saya kakak kelas dia, dan tahu sedikit sosoknya," ujarnya saat ditemui Tribun Jambi, Selasa (26/8/2025).

Hartono mengaku tak menyangka mendengar kabar itu karena Dwi dikenal sebagai orang baik sejak kecil, tak pernah berkelakuan macam-macam.

Dahulu, Dwi menempuh pendidikan di SD Negeri 177/VIII Jalan Meranti Desa Tirta Kencana dan SMP Negeri 13 Jalan Kolim, Desa Tirta Kencana.

Sementara itu, pendidikan SMA dan perguruan tinggi ia jalani di Pulau Jawa.

"Orangnya baik, dermawan. Kalau ada acara suka memberi," tutur Hartono.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan