Diduga Disiksa, Tahanan Kasus Narkoba Tewas dengan Penuh Luka, Keluarga Melapor ke Propam
Penyidik Polsek Benowo dilaporkan Propam Polda Jatim, Kamis (27/8/2015), karena diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang tahanan hinga tewas

"Luka-luka yang dialami Bagus parah banget. Karena curiga, keluarga sempat memotret sejumlah luka itu sebelum jenazahnya dimakamkan," sambungnya sambil menunjukkan sejumlah foto berisi luka-luka di tubuh kerabatnya itu.
Keluarga curiga, luka-luka itu akibat penganiayaan yang dilakukan penyidik Polsek Benowo ketika melakukan pemeriksaan terhadap Bagus. Kecurigaan itu, juga dilengkapi dengan sejumlah alasan dan bukti.
"Saat di rumah sakit, Bagus sempat bercerita ke orangtua dan kakaknya. Dia mengaku dianiaya saat pemeriksaan. Kepalanya dibungkus plastik, tangannya diikat, dan dipukuli di dada serta bagian tubuh lain," paparnya.
Keluarga juga sempat menanyakan kondisi Bagus saat di tahanan kepada tahanan lain di Polsek Benowo.
Tahanan itu mengakui bahwa Bagus beberapa kali muntah darah dan mengeluarkan darah dari telinganya.
Dugaannya sama, akibat dianiaya penyidik. "Pernyataan dari teman tahanan Bagus itu sempat kami rekam," tandasnya.
Keluarga yakin, Bagus tidak terlibat narkoba. Namun yang paling disesalkan keluarga adalah kematian pemuda 23 tahun tersebut yang diduga kuat akibat penganiayaan yang dilakukan penyidik.
Sebelum jenazah Bagus dibawa pulang, keluarga sempat ditawari visum oleh pihak rumah sakit tapi karena ketidakmampuan ekonomi, keluarga memilih langsung membawa pulang jenazah Bagus untuk segera dimakamkan.
Untuk mengungkap semua ini, keluarga Bagus melapor ke Propam Polda Jatim, Kamis (27/8/2015), dan diterima Kompol Tony Prasetyo, Kasi Yanduan Bid Propam Polda Jatim.
Dan Propam pun langsung bersiap melakukan langkah-langkah lanjutan. Langkah pertama, Propam bakal memintai keterangan orangtua Bagus.
"Laporan sudah kami terima dan kami butuh keterangan dari orangtuanya langsung," kata Tony usai menerima laporan itu.