Kabut Asap
1.000 Prajurit TNI Masih Padamkan Titik Api di Sumsel
Komandan Satgas Danrem 044 Gapo Kolonel Inf Tri Winarno mengatakan, hingga saat ini pemadaman titik api masih tetap dilakukan.
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kondisi kabut asap di Sumsel hingga saat ini sudah membaik. Namun penarikan 1.000 personel pasukan TNI yang selama ini membantu memadamkan kebakaran lahan dan hutan hingga saat ini belum dilakukan.
Komandan Satgas Danrem 044 Gapo Kolonel Inf Tri Winarno mengatakan, hingga saat ini pemadaman titik api masih tetap dilakukan.
Bahkan 1.000 pasukan TNI yang diperbantukan ini pun masih bekerja memadamkan titik api di Sumsel.
"Hingga saat ini pasukan 1.000 TNI ini masih tetap bekerja memadamkan titik api di Sumsel," ujarnya, Rabu (18/11/2015).
Walaupun diakuinya jumlah titik api saat ini sudah mulai sedikit dan kondisi asap sudah mulai membaik, pihaknya masih tetap melakukan pemadaman titik api yang masih ada di daerah- daerah yang sulit dijangkau.
Tri menjelaskan, rencana penarikan 1.000 personel pasukan TNI ini memang akan dilakukan.
Gubernur Sumsel, Alex Noerdin saat ini sedang mengirimkan surat ke Mabes TNI untuk menarik pasukan tersebut karena dinilai kondisi kabut asap saat ini sudah membaik.
"Kita masih menunggu arahan, apabila akan ditarik ya kita akan lakukan. Namun untuk kapan waktu kita belum tahu," tuturnya.
Sebanyak 1.000 prajurit TNI tersebut dipimpin oleh Kolonel Inf Deddy Sumiadi terdiri dari 2 SSY Kostrad 660 personel, 1 SSY Marinir 330 personel dan 10 personel dari kelompok Komando Kostrad.
"Sebelumnya 1.000 pasukan TNI ini menggantikan 1.059 personel sebelumnya membantu pemadaman di OKI dan Muba," kata dia.
Dia mengatakan, upaya pemadaman dari darat terus dilakukan walaupun saat ini dengan adanya turun hujan yang merata ini sudah sangat membantu.
Tak hanya pemadaman via darat namun pemadaman via udara pun masih tetap dilakukan dengan pesawat Rusia Beriev BE 200 dan tujuh pesawat helikopter yang terus membantu upaya pemadaman.
"Sampai saat ini pesawat masih tetap melakukan pemadaman di OKI dan Muba. Kita belum tahu sampai kapan pesawat Rusia Beriev BE 200 ini akan berakhir beroperasi," jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan pihaknya akan membuat surat kepada Mabes TNI untuk menarik 1.000 pasukan TNI ini kembali ke Jakarta dan akan digantikan dengan pasukan TNI yang ada di Sumsel saja.
"Kita akan kirim surat ke Mabes TNI untuk menarik pasukan ini dan kita akan siagakan TNI yang ada disini saja karena titik api pun sudah sedikit, " jelas Alex.
Alex mengatakan perjuangan memadamkan titik api selama ini merupakan perjuangan yang sangat besar. Apalagi banyak bantuan yang diterima untuk padamkan api.
"Saya tak berjanji zero hotspot tahun depan, namun api dapat diminimalisirkan lagi agar tak sebanyak tahun ini," ungkap dia.
Berdasarkan pantauan BMKG Sumsel untuk hujan sudah terlihat sangat merata di Sumsel. Apalagi potensi hujan ringan hingga deras terus terjadi di bagian daerah di Sumsel termasuk Kota Palembang.
Kasi Observasi dan Informasi BMKG Sumsel Agus Santosa mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca hingga 23 November hujan akan terjadi di Sumsel dengan intensitas ringan hingga sedang.
"Ya, hujan ini masih akan terjadi sampai beberapa hari kedepan. Untuk jarak pandang pun sudah sangat jauh lebih baik," jelas dia.
Namun pada pagi hari yakni pukul 05.00 terdeteksi udara didominasi oleh halimun. Pada pukul 06.00 udara kabur, dominasinya HZ, halimun dan berkabut.
Untuk titik api berdasarkan pantauan satelit Modis Terra dan Aqua, tak mendeteksi adanya hotspot di Sumsel. (rie/TS)