Jumat, 22 Agustus 2025

Memburu Surat Cinta Pertama di House Of Sampoerna Surabaya

"Saat ini kita sudah lupa cara surat menyurat karena kecanggihan teknologi. Apalagi sekarang lebih dipermudah lewat video call."

Penulis: Monica Felicitas
Editor: Y Gustaman
Surya/Monica Felicitas
Pengunjung menyaksikan sepeda pancal tukang pos dan jejak surat menyurat dari masa ke masa di House Of Sampoerna (HOS), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (1/4/2016).
Surya/Monica Felicitas
Dua pengunjung perempuan berfoto dengan latar surat raksasa di House of Sampoerna, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (1/4/2016).

Laporan Wartawan Surya, Monica Felicitas

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - "Saat ini kita sudah lupa cara surat menyurat karena kecanggihan teknologi. Apalagi sekarang lebih dipermudah lewat video call."

Kalimat itu meluncur ringan dari mulut Mela (23) yang tengah asyik menatap sepeda pancal di depan pintu House of Sampoerna (HOS), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (1/4/2016).

Mela larut pada masa lalunya, ketika tukang pos masih kerap menaiki sepeda pancal, pergi dari satu rumah ke rumah lain, mengirimkan surat berperangko entah dari kolega, teman, kerabat atau orang asing.

Ya, sejak 29 Maret sampai 28 April 2016, HOS menghadirkan kembali kenangan indah ketika surat, perangko, tukang pos bersepeda, pernah berjaya dalam dunia komunikasi demikian lamanya.

Bekerjasama dengan Filatelis Surabaya, HOS baik dari divisi musem, Surabaya Heritage Track (SHT), dan program baru bertajuk Klinong-klinong Nang Suroboyo, akan mengulas sejarah perkembangan surat menyurat dari masa ke masa.

Di HOS, pengunjung dapat menyaksikan 20 koleksi surat dan benda-benda pos milik Kantor Pos Surabaya dan perkumpulan Filatelis Indonesia, Jawa Timur, yang mewakili setiap zamannya.

Menyebut beberapa, koleksi surat tersebut di antaranya surat dari Surabaya ke Batavia sebelum menggunakan perangko bertahun 1864, surat dinas (1901), surat niaga (1937), bahkan surat cinta (1995). Selain surat ada juga kartu pos dan surat zaman kolonial Belanda dan Jepang.

Sementara SHT bakal mengantar pengunjung menggunakan bus wisata HOS warna merah menuju Kantor Pos Simpang dan Kantor Pos Kebonrojo. Tur dimulai sejak pukul 15.00 WIB hingga 16.30 WIB.

Khusus untuk mengenang sejarah pos, program Klinong-klinong Nang Suroboyo mengajak pengunjung menapaktilasi jejak pos di Surabaya ke kantor-kantor pos di antaranya Taman Jayengrono, bekas Kantor Pos dan Telegrap di Jalan Bibis, dan Kantor Pos Kebonrojo pada Minggu, tanggal 17 dan 24 April 2016.

"Cara ini bagus untuk memperkenalkan pada anak-anak," ujar mahasiswa sebuah universitas negeri ini.

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan