Sabtu, 8 November 2025

‎Diiringi Baleganjur dan Barong Bangkung, Ratusan Pemuda Tolak Reklamasi

Penolakan ditandai dengan berjalan kaki dari sekitaran Jalan Imam Bonjol menuju perempatan Jalan Imam Bonjol Teuku Umar.

Editor: Wahid Nurdin
TRIBUN BALI/I MADE ARDHIANGGA
Ratusan pemuda yang menamakan diri Gabungan Anak Imam Bonjol (GAIB) menggelar aksi penolakan reklamasi. Penolakan ditandai dengan berjalan kaki dari sekitaran Jalan Imam Bonjol menuju perempatan Jalan Imam Bonjol Teuku Umar. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga

‎TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ratusan pemuda yang menamakan diri Gabungan Anak Imam Bonjol (GAIB) menggelar aksi penolakan reklamasi.

Penolakan ditandai dengan berjalan kaki dari sekitaran Jalan Imam Bonjol menuju perempatan Jalan Imam Bonjol Teuku Umar.

Aksi penolakan ini merupakan 'Bola Salju' dari banyaknya aksi penolakan dari puluhan ribu warga Bali.

Gede Supartahesa, Klian Dinas Banjar Buagan, Denpasar, Bali menyatakan, penolakan reklamasi untuk menjaga alam Bali.

Karena, Reklamasi Teluk Benoa seluas 700 hektare membuat kerusakan alam.

"Pastinya Reklamasi Teluk Benoa akan membawa dampak buruk kepada Rakyat Bali. Karena itu warga menolak Reklamasi. 'Tolak Reklamasi'," katanya sembari berseru dan disambut seruan oleh ratusan warga, Minggu (8/5/2016).

Menurut dia, Reklamasi itu juga berbicara Indonesia secara global. Berbicara tentang bagaimana Rakyat menginginkan tidak adanya proyek yang mampu menyingkirkan masyarakat Bali. Karena itu, pihak GAIB bersikap menolak Reklamasi.

"Inilah sikap kami selaku warga Bali yang menolak reklamasi," ‎tukasnya.

Selain diirngi dengan Baleganjur dan Barong Bangkung, warga juga mendirikan sebuah Baliho dengan ukuran 10 meteran.

Dan juga bendera ForBALI untuk mempertegas sikap penolakan Reklamasi ‎ Teluk Benoa.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved