Sabtu, 8 November 2025

Nilam Minahasa Jadi Sorotan di KNMA XIII, Petani dan Industri Bahas Masa Depan Atsiri

Indonesia masih menjadi salah satu pemain penting di pasar minyak atsiri dunia. Nilai ekspor tahun 2024 mencapai US$ 259,54 juta

Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
Acara Konferensi Nasional Minyak Atsiri (KNMA) XIII di Manado, Sulawesi Utara, 26–28 Oktober 2025. Mengusung tema “Kolaborasi Berkelanjutan Antar Stakeholder Atsiri dalam Pengembangan Potensi Atsiri Wilayah Indonesia Timur”, forum ini mempertemukan petani, penyuling, peneliti, akademisi, hingga pelaku industri. 

TRIBUNNEWS.COM, MANADO – Indonesia masih menjadi salah satu pemain penting di pasar minyak atsiri dunia. 

Nilai ekspor tahun 2024 mencapai US$ 259,54 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun, menempatkan Indonesia di posisi ke-8 eksportir global. 

Produksi nilam nasional pun naik 4,81 persen menjadi 2.220 ton.

Di balik angka itu, tantangan terbesar justru ada pada bagaimana petani dan penyuling di daerah bisa merasakan nilai tambah dari industri. 

Semangat inilah yang dibawa ke Konferensi Nasional Minyak Atsiri (KNMA) XIII di Manado, Sulawesi Utara, 26–28 Oktober 2025.

Mengusung tema “Kolaborasi Berkelanjutan Antar Stakeholder Atsiri dalam Pengembangan Potensi Atsiri Wilayah Indonesia Timur”, forum ini mempertemukan petani, penyuling, peneliti, akademisi, hingga pelaku industri. 

Selama tiga hari, mereka mengikuti konferensi, business matching, hingga kunjungan lapangan ke kebun dan penyulingan nilam di Minahasa Utara.

Baca juga: Trump Tetapkan Tarif 32 Persen, Ekspor Minyak Atsiri ke AS Dipastikan Kena Imbas

Salah satu peserta, PT Natura Perisa Aroma (NPA) dengan merek Nekaroma, menekankan pentingnya sinergi dari hulu ke hilir. 

“Kekuatan industri atsiri terletak pada kolaborasi — dari petani hingga pelaku bisnis,” ujar Managing Director NPA, Billy Laurence.

KNMA XIII juga melibatkan pemerintah daerah, universitas, asosiasi profesi, dan komunitas petani penyuling. 

Acara dibuka oleh Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, dan menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan.

Bagi Nekaroma, keikutsertaan bukan sekadar menampilkan produk, melainkan menegaskan filosofi “mewangikan dunia dengan kearifan alam Indonesia”. 

Dengan bahan baku dari berbagai wilayah dan proses berkelanjutan, perusahaan ini ingin menunjukkan bahwa kualitas global bisa tumbuh dari potensi lokal.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved