Siswa SBBS Jateng Kaget Sekolahnya Dituding Terlibat Pemberontak Turki
''Kaget juga saat lihat dan baca sejumlah berita online kalau ada dugaan keterlibatan dengan para pemberontak yang melakukan kudeta di Turki''
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Siswa Sragen Bilingual Boarding School (SBBS), Jawa Tengah, Aninditya Bayu Murti (16) merasa kaget ketika mengetahui sekolah tempatnya belajar diduga memiliki keterlibatan dengan organisasi asal Turki pimpinan Fetullah Gulen yang melakukan kudeta terhadap pemerintah Turki.
"Kaget juga saat lihat dan baca sejumlah berita online kalau ada dugaan keterlibatan dengan para pemberontak yang melakukan kudeta di Turki," ujar Aninditya, Jumat (29/7/2016).
Siswa asal Malang, Jawa Timur ini memaparkan selama dirinya menimba ilmu di sekolah yang berada di Kecamatan Gemolong, Sragen, tidak ada hal aneh yang berbau pemberontakan atau radikalisme.
"Tidak ada yang aneh di sini (SBBS, Red). Proses belajar di kelas atau kehidupan sehari-hari di asrama, semua berjalan normal layaknya kehidupan sehari-hari anak sekolah," sambungnya.
Aninditya berharap permasalah terkait dugaan adanya hubungan antara sekolahnya dengan organisasi pemberontak di Turki cepat selesai dan para siswa belajar seperti biasanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Fetullah Gulen yang memimpin organisasi FETO atau yang juga dikenal dengan Non Govermental Organization (NGO) Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (Pasiad) ini sempat melakukan kudeta kepada pemerintah Turki yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Akan tetapi, kudeta tersebut gagal dan organisasi yang dipimpin Fetullah Gulen ini dianggap pemerintah Turki sebagai organisasi teroris.
Pemerintah Turki juga mengetahui ada sembilan sekolah di Indonesia, termasuk SBBS yang bekerjasama dengan FETO dan meminta pemerintah Indonesia untuk menutup sekolah-sekolah tersebut. (*)