Enam Tahun Jadi Buronan, Pencuri Sapi Menyerahkan Diri

TRIBUNNEWS.COM,  SITUBONDO - Setelah hampir enam tahun menjadi daftar pencarian orang (DPO) Kepolisian Resort Situbondo, empat kawanan perampok rumah warga Dusun Ranurejo, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, akhirnya dibekuk.

Empat perampok yang dibekuk yakni Kartijo, Buyanto, Hariyanto alias Toto Motak, Sawerno (45), semuanya warga Kecamatan Banyuputih.

Terbongkarnya aksi perampokan di rumah Siti khatijah pada tahun 2010 silam tersebut, berawal ditangkapnya Kartijo saat mencuri dua ekor sapi milik H Misnato warga Kecamatan Jangkar.

Dari penangkapan tersebut, akhirnya terungkap kalau para pelaku juga terlibat aksi perampokan di rumah Siti Khatijah pada tahun 2010 silam bersama lima orang rekannya.

Yang pertama kali dibekuk, Kartijo bersama Buyanto di wilayah Kecamatan Wongsorejo, Banyuwango.

Sedangkan Hariyanto dibekuk dirumah di Kecamatan Banyuputih.

Mendengar ketiga rekannya ditangkap polisi, Suwerno menyerahkan diri ke polisi.

Sementara satu pelaku bernama Supriyadi meninggal dunia karena sakit.

Aksi perampokan direncanakan oleh Hariyanto yang tidak lain masih kerabat korban. Selanjutnya, Toto Motak nama sebutan Hariyanto menghubungi rekanya yang baru pulang bekerja dari Arab Saudi.

"Toto Motak yang merencanakan perampokan itu. Sedangkan yang merampok bersama empat teman saya. Dari hasil merampok saya kebagian sebesar Rp 5 juta," kata Suwerno saat di Mapolres.

Kasat reskrim Polres Situbondo, AKP I Gede Lila Buana Arta membenarkan adanya penangkapan DPO perampokan,

”Pelaku sudah lama menjadi DPO dan sekarang sudah ditangkap. Dari empat yang dibeku, satu pelaku masih dalam pengejaran," kata I Gede Lila Buana Arta kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).

Aksinya perampokan yang terjadi sekitar pukul 00. 30 dini hari pada saat penghuni rumah sedang tidur. Pelaku masuk melalui jendela rumah depan.

Kemudian para pelaku masuk ke kamar Suwarso (bapak Siti khatija, Red).

Setelah itu, pelaku masuk ke kamar Siti khatija dan pelaku mengikat serta melakban mulut kedua korban.

Sedangkan adik korban yang berusia 9 tahun didudukkan didekat korban Suwarso.

Dengan acaman senjata tajam, korban tidak berkutik, sehingga para pelaku dengan leluasa menguras seluruh harta korbannya.