Jumat, 26 September 2025

Latihan TNI di Natuna

Tembakan Nyasar Berujung Tewasnya Empat Prajurit

Empat prajurit anggota Batalyon Artileti Pertahanan Udara (Arhanud) 1 Kostrad tewas terkena tembakan meriam kawan sendiri, Rabu (17/5/2017).

Editor: Dewi Agustina
Repro/KompasTV
Empat orang prajurit TNI AD dari Satuan Arhanud Kostrad Kepulauan Riau tewas saat menjalankan latihan gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (17/5/2017). Peristiwa terjadi saat salah satu pucuk meriam Giant Bow dari Batalyon Arhanud 1/K yang sedang melakukan penembakan mengalami gangguan pada peralatan pembatas elevasi, sehingga tidak dapat dikendalikan. Insiden ini juga menyebabkan delapan orang prajurit TNI lainnya luka parah. 

Giant Bow atau disebut juga Shengong dapat dikendalikan secara manual maupun otomatis dengan integrasi sistem.

Altileri tersebut merupakan jiplakan dari produk serupa asal negara lain.

Type 80 merupakan jiplakan dari kanon ZU-23-2 produksi Rusia. Meriam punya bobot 1.250 kg dan dapat dipindahkan ke lokasi tempur dengan cara ditarik oleh truk.

Amankan Bandara
Meriam yang dioperasikan oleh lima personel itu bisa langsung difungsikan dalam waktu sekira lima menit.

Giant Bow adalah alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dioperasikan Batalyon Arhanud 1 Kostrad, bermarkas di kawasan Serpong, Tangerang (Banten).

Selain punya tanggung jawab menjadi perisai bandara Soekarno-Hatta, Batalyon Arhanud 1 punya tugas untuk mengamankan Pusat Penelitian Ilmu dan Teknologi (Puspitek) di Serpong.

Meriam ini merupakan senjata sangat efektif untuk menembak sasaran udara yang terbang rendah. Senjata tersebut punya kecepatan luncur proyektil 970 meter per detik.

Jarak tembak efektif, sudut vertikal maksimum 1.500 meter, sedang sudut horizontal maksimum 2.000 meter.

Kecepatan tembak bisa mencapai 250 peluru dalam waktu 1 menit. Meriam Giant Bow mampu menjatuhkan helikopter musuh dan tank jenis Scorpion dan Tarantula.

Rencananya Presiden Joko Widodo akan mengunjungi Natuna dan membuka latihan militer tersebut pada 19 Mei mendatang.

Pada Senin (15/5/2017) lalu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi KSAD, KSAL, WAKASAU, dan Pangkostrad selaku direktur latihan, sempat meninjau kesiapsiagaan kegiatan itu.

Panglima TNI beserta rombongan menggunakan Kendaraan Taktis (Rantis) TNI meninjau kesiapan dan menyaksikan gladi bersih demonstrasi latihan PPRC 2017.Berdasarkan data Puspen TNI, personel TNI yang dilibatkan berjumlah 5.900 prajurit.

Sedangkan alutsista yang dipakai berasal dari tiga matra militer, yaitu darat, laut, dan udara. (tribunnetwork/rek/wah/mal)

Korban Luka
1. Pratu Bayu Agung
- Leher sebelah kanan luka kena percikan peluru
- Paha sebelah kanan luka kena percikan peluru
2. Serda Alpredo Siahaan
- Jari tangan kanan putus
- Paha kamar luka kena percikan peluru
3. Prada Danar
- Paha kanan luka kena percikan peluru
4. Pratu Ridai
- Lutut kaki kiri kena serpihan peluru
5. Pratu Didi Hardianto
- Luka tangan kiri kena serpihan peluru
6. Sertu Blego Switage
- Tangan kiri kena serpihan peluru
- Perut luka kena serpihan peluru

Giant Bow Punya Dua Laras
* Produksi : Norinco, Cina
* Kaliber : 23 mm
* Jenis amunisi : HEI-T dan API-T
* Jumlah laras : 2 Buah
* Kecepatan awal : 970 m/detik
* Jarak Maksimal Vertical : 1500 m
* Jarak Masksimal Horizontal : 2000 m
* Sudut Elevasi : - 5 sampai 90 derajat
* Sudut Putar : 360 derajat
* Berat total : 1.250 kg
*Tinggi dalam keadaan terkunci : 1,22 meter
*Tinggi siap angkut : 1,83 meter

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan