Sabtu, 23 Agustus 2025

Kepala BNN Pastikan Petugas Lapas Tanjung Gusta Terlibat Jaringan Pengedar Narkotika

Toge mengendalikan jaringannya dari balik jeruji besi, dengan memanfaatkan sejumlah alat komunikasi.

Editor: Dewi Agustina
Nurmulia Rekso Purnomo/Tribunnews.com
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol. Budi Waseso 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali mengungkap jaringan pengedar narkotika, yang dikendalikan dari dalam penjara.

Kali ini yang diamankan adalah Togiman alias Toge, terpidana mati kasus narkoba, yang ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Tanjung Gusta, Sumatera Utara.

Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso menyebut pengungkapan jaringan Toge, adalah hasil kerja sama antara BNN dengan Polisi Diraja Malaysia.

Pengungkapan itu, diawali oleh penangkapan SU (38) dan WA (35) di Jalan Gatot Subroto, Sumatera Utara pada 14 Mei lalu.

"Dari mereka ini lah kita kembangkan lagi, maka kita temukan jaringan yang sesungguhnya, yaitu di lapas, ini di Lapas Tanjung Gusta," katanya.

Diketahui Toge mengendalikan jaringannya dari balik jeruji besi, dengan memanfaatkan sejumlah alat komunikasi.

Bahkan ia menyebut di lapas tersebut ditemukan timbunan narkoba.

Budi Waseso mengaku yakin ada keterlibatan dari pihak lapas.

Baca: Toge Sang Terpidana Mati Tak Juga Jera Kendalikan Narkoba dari LP Tanjung Gusta Medan

"Pasti, bukan kemungkinan, namanya narkoba ada kakinya nggak, bisa jalan sendiri," ujarnya.

Namun BNN tidak sampai menangkap para petugas lapas yang diduga terlibat.

Budi Waseso menyebut pihaknya sudah berkordinasi dengan pihak Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), yang membawahi Ditjen Pemasyarakatan.

"Itu yang mendalami dirjen lapas, kita kan sudah punya data, data itu kita serahkan, kita ingin bagaimana peran aktif dari pihak lapas, kita tidak mau mencampuri urusan itu," katanya.

Sementara itu di Pontianak, Petugas Lapas Kelas II Pontianak, berhasil mencegah upaya penyelundupan diduga narkoba jenis sabu oleh seorang pembesuk.

Petugas berhasil mengungkapnya dengan melakukan pemeriksaan secara manual.

Kepala Lapas Kelas II, Sukaji mengungkapkan, kronologisnya seorang ibu membawa bayi hendak masuk ke areal lapas untuk membesuk.

Namun petugas terlebih dahulu melakukan pemeriksaan manual terhadap pembesuk.

"Saat diperiksa secara manual itulah petugas menemukan barang mencurigakan diduga sabu, diselipkan pada popok bayi yang hendak dibawa serta untuk membesuk," ungkapnya.

Di Surabaya, Kepala BNN Jawa Timur, Brigjen Pol Fatkhur Rachman mengungkap Penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat mengerikan.

Pemakai barang haram ini mencapai 90.000 per tahun.

"Peningkatan pengguna narkoba di Jawa Timur mencapai 0,02 persen dari seluruh jumlah penduduk Jatim yang totalnya 40 juta jiwa," tegasnya, Minggu (21/5/2017) dua hari lalu. (tribun/rekso)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan