Mudik Lebaran 2017
Gunung Tinggi Bisa Dibelah Tapi Batu Bleneng di Tol Cipali Tak Bisa Dipindahkan atau Dihancurkan
Batu besar itu berada di pinggir tol. Sekilas kalau dilihat bisa jatuh ke jalan tol. Namun hingga kini batu besar itu tetap berdiri kokoh.
Bahkan, kabarnya, ada operator alat berat yang meninggal dunia setelah nekat berupaya memindahkan Batu Bleneng.
"Katanya ada yang meninggal, cuma saya tidak lihat," ujar Romli.
Beberapa warga juga percaya mitos Batu Bleneng adalah sumbat mata air raksasa. Apabila batu itu dipindahkan, maka air akan menyembur tanpa henti.
Menurut warga, Batu Bleneng juga pernah dijadikan lokasi syuting acara televisi tentang lokasi-lokasi angker.
Ketika menelusuri jalan setapak di punggung Gunung Salam, Tribunnews mendapati sekitar 10 makam di dekat Batu Bleneng.
Selain itu juga terdapat sebuah saung atau gubuk yang menempel pada Batu Bleneng. Namun saung tersebut tidak terlihat dari jalan tol karena tersembunyi di balik batu.

Bagi pelintas Jalan Tol Cipali dari Cirebon ke Jakarta, Batu Bleneng terdapat di sisi kiri sedangkan pelintas dari Jakarta, batu itu ada di sisi kanan.
Akibat pemotongan Gunung Salam, Batu Bleneng kini berada di bibir tebing sisi selatan.
Terkesan bahwa area terluar pemotongan kurang dari 10 meter dari Batu Bleneng.
Pemotongan Gunung Salam menciptakan tebing yang mengapit jalan tol.
Kedua tebing itu telah disemen sehingga menutup kemungkinan guguran batu dan tanah ke badan jalan.
Panjang masing-masing tebing sekitar 300 meter sedangkan puncak tebing tingginya sekitar 40 meter.
Haryanto, warga Walahar, tak percaya Batu Bleneng memiliki kekuatan gaib.
Menurutnya, Batu Bleneng adalah batu gunung biasa yang kebetulan berukuran sangat besar. Secara kebetulan pula, batu itu terletak di dekat sekumpulan makam.
"Kalau saya tidak percaya, itu hanya kebetulan saja," katanya.