Selasa, 23 September 2025

Erupsi Gunung Agung

Tekanan Magma ke Puncak Gunung Agung Semakin Kuat, Berikut 9 Ciri-cirinya

Intensitas kegempaan Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali mengalami peningkatan tajam sepanjang Minggu (24/9/2017).

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali/Rizal Fanany
Gunung Agung terlihat dari Pos Pengamatan Gunungapi Agung,Desa Rendang,Kabupaten Karangasem,Minggu (24/9/2017). TRIBUN BALI/RIZAL FANANY 

"Itu menunjukkan energi di dalam Gunung Agung semakin besar, dan mungkin penutupnya atau berupa lapisan permukaan Gunung Agung ini semakin lemah dengan adanya tekanan dari dalam. Itu yang menyebabkan guncangan terasa," jelas Suantika.

Pemanasan Terus
Sementara itu, kepulan asap solfatara kembali menyembul dari Gunung Agung, Minggu (24/9/2017) pagi.

Namun kepulan asap yang dikeluarkan tidak terlalu tebal.

Asap tipis ini mulai terpantau sejak pukul 06.00 Wita.

"Jadi kondisi terakhir pukul 06.00 Wita secara visual terlihat ada kepulan asap tipis mencapai ketinggian 200 meter dari puncak Gunung Agung. Kepulan asap itu dilaporkan juga dari Rendang dan dari utara ada laporan," jelasnya.

Munculnya kepulan asap putih dari kawah gunung ini mengindikasikan terjadinya pemanasan terus menerus.

"Tadi pagi juga kami lihat ada kepulan asap putih dari kawah. Itu mengindikasikan adanya pemanasan terus menerus. Begitu magmanya mendekat ke permukaan, pemanasan air lebih dulu menjadi uap. Ini yang menyembul ke atas," paparnya.

Sementara pantauan visual Gunung Agung di Pos Pengamatan di Desa Rendang pukul 07.00 Wita, Gunung Agung terlihat jelas walaupun diselimuti kabut tipis.

Namun pukul 11.20 Wita visual Gunung Agung tidak terlihat.

Gunung dengan ketinggian 3.031 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini diselimuti awan mendung tebal disertai kabut.

Isu Meletus
Sempat beredar isu Gunung Agung akan meletus tadi malam.

Tidak jelas sumber yang menyebarkan isu tersebut hingga sempat membuat warga panik.

Kabar tak jelas tersebut mendapat tanggapan Kasbani.

Lewat situs resmi PVMBG kemarin, Kasbani menyatakan pihak PVMBG tidak dapat memastikan kebenarannya karena ramalan tersebut dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang berbeda dengan apa yang dilakukan oleh PVMBG dalam memahami aktivitas gunungapi.

PVMBG melihat tanda-tanda aktivitas gunungapi melalui pengamatan secara menerus (24 jam per hari) secara visual maupun instrumental.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan